EKBIS.CO, JAKARTA -- Sejak diluncurkan dua tahun lalu, agen Laku Pandai Bank BTPN atau BTPN Wow! telah mencapai jumlah 178 ribu agen pada kuartal I 2017. Sejumlah agen tersebut telah melayani sebanyak 3,4 juta nasabah di seluruh Indonesia.
Laku Pandai atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif merupakan salah satu program Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Layanan dengan menggunakan telepon genggam ini memanfaatkan agen sebagai perpanjangan tangan bank agar dapat menjangkau hingga ke pelosok.
Executive Vice President, Sales Management Head Muhammad Reza Rizal menjelaskan, jumlah tersebut telah mendominasi pasar branchless banking. Sebab berdasarkan data OJK, jumlah agen Laku Pandai per Maret 2017 baru mencapai 300 ribu agen.
"Dengan jumlah 178 ribu, menurut kami sudah cukup untuk melayani nasabah ataupun mengakuisisi nasabah baru. Jumlahnya sudah melampaui target kami," ujar Reza dalam buka puasa bersama media di Jakarta, Kamis (15/6).
Seluruh agen BTPN Wow! dapat melayani transaksi dalam bentuk konvensional maupun syariah yang merupakan produk BTPN Syariah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 60 persennya berada di Pulau Jawa. Sedangkan sisanya tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Menurut Reza hal ini dikarenakan mayoritas penduduk di Indonesia berada di Pulau Jawa dan juga masih banyak yang tidak terjangkau oleh layanan bank (unbankable).
Dengan jumlah yang melebihi ekspektasi, saat ini perusahaan akan fokus meningkatkan kualitas agen dalam melayani nasabah, yakni bagaimana agen dapat mengakuisisi nasabah lebih banyak atau mendorong nasabahnya lebih aktif bertransaksi.
"Tentunya tantangan terbesar adalah edukasi. Karena masyarakat segmen unbanked ini tingkat pendidikannya beragam. Kami ajarkan dari hal simpel seperti jangan berikan pin anda ke orang, lalu jangan tinggalkan agen sebelum ada sms notifikasi," jelas Reza.
Reza meyakini produk ini bisa mencapai pertumbuhan yang terus signifikan. Apalagi dengan menggunakan layanan Unstructured Supplementary Service Data (USSD), produk ini dapat beroperasi di ponsel GSM, bahkan dengan kondisi sinyal minimum. Dengan demikian, pangsa pasar kelas unbanked atau yang belum terlayani oleh layanan perbankan dapat terjangkau oleh perbankan dengan rekening ponsel ini.