EKBIS.CO, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher mengungkapkan sistem ekonomi dunia yang saat ini diterapkan oleh negara-negara besar telah melahirkan ketimpangan. Dia pun berpendapat, Indonesia yang memiliki sistem ekonomi bersumber dari agama, kearifan lokal harus menghadirkan sistem ekonomi baru.
"Fakta di dunia, sistem ekonomi yang ada menghadirkan ketimpangan seperti di Amerika, Eropa, Rusia timpang. Sebagian orang menguasai sumber daya," ujarnya kepada wartawan usai pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1438 Hijriah di lapangan Gasibu, Ahad (25/6).
Aher mengatakan di Indonesia hanya satu persen saja masyarakat yang menguasai 30-40 aset. Sehingga, hal tersebut tidak berdampak pada pemerataan perekonomian.
Ia pun berpandangan wajar jika Indonesia mencari sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sistem yang menumbuhkan perekonomian dan mendistribusikan perekonomian secara merata tersebut bisa digali dari agama dan kearifan lokal.
"Tentu kita sepakat pertumbuhan perlu, tapi tanpa pemerataan akan tercipta kesenjangan," ungkapnya.
Baca juga: Aher: Perbedaan adalah Fitrah dari Allah SWT
Aher berharap perayaan Idul Fitri harus bisa melahirkan jiwa dan semangat yang baru untuk membangun Jawa Barat dan masa depan Indonesia.
Selain itu, kebhinekaan merupakan fitrah kehidupan dan bukan hanya sekadar fakta kehidupan. Oleh karena itu, umat Islam tidak boleh ragu dengan kebhinekaan sebab Alquran menjelaskan hal tersebut. "Itu yang harus dipertahankan dalam NKRI," katanya.