Jumat 30 Jun 2017 19:51 WIB

Kemenhub Siapkan 3 Rencana Antisipasi Kemacetan Arus Balik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Bilal Ramadhan
Arus balik. Ilustrasi
Foto: Antara
Arus balik. Ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Sekertaris Jendral Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan kementerian perhubungan bersama Jasa Marga dan pihak Korlantas menyiapkan tiga skenario untuk mengantisipasi kemacetan arus balik yang terjadi di gerbang tol.

"Tiga skenario tersebut akan dilakukan secara bertahap hingga jangkauan tertentu," kata Sugihardjo saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jumat (30/6).

Sugihardjo mengatakan, untuk skenario pertama pada gerbang tol Cikarang Utama akan dibuka seluruh gerbang tol yaitu 31 gerbang. Kebijakan ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pada arus balik nanti. Skenario kedua, jika memang dengan 31 gerbang tol tersebut tak bisa mengurai kemacetan maka akan berlaku skenario kedua.

Skenario kedua tersebut yaitu, apabila situasional tidak memungkinkan kembali, maka kemacetan akan diurai pada pintu pintu keluar lainnya. Ia menjelaskan, jika kepadatan tak lagi bisa diurai di gerbang tol cikarang utama maka akan dikeluarkan pada pintu tol sebelum cikarang utama.

"Nah, jika enggak bisa terurai juga, kita pakai skenario ketiga, yaitu kita lakukan contra flow dan akan kita blocking dulu," ujarnya.

Sugihardjo menjelaskan untuk saat ini sendiri memang belum terlihat adanya kepadatan kendaraan di jalur jalur arus balik. Hanya saja, terpantau melalui CCTV di Posko Mudik Kemenhub, kepadatan mulai terjadi di Tol Cipali.

Kepadatan ini dikarenakan  adanya penumpukan kendaraan di rest area kilometer 103 dan kilometer 130. Ia menjelaskan, kepadatan di rest area 103 hingga mencapai 12 kilometer, sedangkan di rest area kilometer 130 sepanjang 15 kilometer.

"Arus balik ini, dari tol cikampek, cipularang dan merak relatif lancar, nagrek juga lancar, ini posisi berita jam 11.50 WIB. Pada saat itu ada kemacetannya di Cipali," ujar Sugihardjo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement