EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeldjono mengatakan pihaknya tak menampik gejolak urbanisasi memang kerap terjadi pascalebaran. Ia mengatakan, untuk merespon gejolak urbanisasi pihaknya menyiapkan tambahan fasilitas kebutuhan masyarakat yang melakukan urbanisasi.
Basuki menjelaskan yang dibutuhkan saat terjadi urbanisasi lebih kepada penyediaan air minum dan kebutuhan rumah. Hal tersebut penting karena pada saat terjadi urbanisasi tata kota tetap bisa dijaga.
"Kalau saya dengar urbanisasi, lebih butuh services yang lebih air minum kita siapkan, perumahan kita siapkan, di mana kebutuhan rumah 800 ribu ribu sampai 1 juta rumah per tahun," ujar Basuki saat ditemui di Balai Kartini, Selasa (4/7).
Basuki menjelaskan penambahan fasilitas seperti perumahan serta ketersediaan air bersih menjadi penting mengingat hal tersebut merupakan aspek kebutuhan primer masyarakat. Ia mengatakan, dengan adanya konsep penambahan perumahan maka akan berdampak pada tata kota yang lebih baik.
Menurut Basuki, program satu juta bisa diperuntukkan untuk masyarakat yang melakukan urbanisasi. Sebab, Basuki menilai mayoritas masuk urbanisasi merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kita setiap tahun menunjukkan pembangunan yang bagus. 2015 ada 690.000 rumah dibanding 2016 kemarin 805 ribu rumah, tahun ini naik lagi karena FLPP tambah, anggaran tambah, kemudian APBN tambah Rp9 triliun lebih. Penyediaan. Selain itu REI juga membangun," ujar Basuki.