EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardoyo memproyeksikan inflasi akhir tahun berada di kisaran 4 persen. Ia menjelaakan, inflasi hingga Juni year on year (yoy) sebesar 4,37 persen sedangkan survey mingguan yang dilakukan BI, inflasi pada pekan ketiga Juli mencapai0,18 persen.
"Kalau dilihat setahunnya itu ada di kisaran 3,84 persen.Artinya secara yoy ada di bawah 4 persen," katanya kepada wartawan saat ditemui di Grand Sahid Jaya Hotel, Kamis (27/7).
Angka tersebut bisa terwujud jika koordinasi dengan pemimpin daerah terus dilakukan dan bersama menjaga inflasi sepanjang tahun. Setidaknya, sesuai proyeksi yakni 4 plus minus 1 persen.
Untuk diketahui, Indonesia selama dua tahun terakhir telah mencapai inflasi di rata-rata 3 persen. Pada 2015, inflasi Indonesia tercatat sebesar 3,3 persen dan pada 2016 sebesar 3,02 persen.
Melalui Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2017, Agus berharap ada sinergi baik dari seluruh pihak untuk menekan inflasi. Rapat yang digelar selama empat jam tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"Jadi presiden betul-betul mencanangkan bahwa Indonesia sekarang harus masuk ke era inflasi rendah dan stabil," katanya.
Dengan inflasi yang rendah, tentunya akan berdampak pada daya beli masyarakat yang bisa tetap terjaga. Tidak hanya itu, banyak dampak baik lain yang muncul jika inflasi mampu ditekan seperti penurunan tingkat bunga dan membuat iklim investasi semakin baik karena semua pihak bisa menjaga daya produksinya. Inflasi yang rendah juga akan berdampak pada nilai tukar yang stabil.