EKBIS.CO, BOGOR -- Memulai suatu usaha membutuhkan berbagai persiapan dan keberanian. Seperti yang telah dilakukan salah satu mitra Amartha, Halimah (43 tahun), yang memilih berwirausaha ternak ikan.
Awalnya dia memulai beternak ikan hias, namun pada akhirnya beralih menjalankan usaha ternak ikan lele. Halimah cukup gesit dan sangat cekatan dalam megurus ikan-ikannya, mulai dari membersihkan kolam, mengisi air, dan memberi makan ikan, dia lakukan sendiri. Halimah telah memulai bisnis ini sejak tujuh tahun lalu.
Keahliannya itu, dia dapatkan secara otodidak dan belajar dari buku panduan tentang beternak yang dimilikinya. Tentu saja, awal usahanya tak berjalan mulus. Kegagalan demi kegagalan pernah diaalami, mulai dari ikan mati hingga habis modal karena kurang paham cara mengelola uang untuk usahanya ini. Alhasil, dia, sempat tak dapat melanjutkan usahanya selama enam bulan.
“Saya dulu berkali-kali gagal, ikannya mati, modal habis karena ini itu. Jadi saya sempat berhenti sampai bulan bulan, tapi Alhamdulillah jalan lagi karena dapet modal Amartha," ujar Halimah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (4/8).
Rintangan tak begitu saja pergi darinya. Saat masalah yang satu tuntas, muncul masalah baru, salah satunya
persaingan yang sangat ketat. Maklum, desa tempatnya tinggal, Desa Babakan, Ciseeng, Bogor, adalah salah satu sentra peternak ikan. Sadar akan persaingan usaha ikan hias yang semakin berkembang pesat, dia tidak hilang akal. Halimah lantas berinisiatif untuk beternak ikan lain agar pendapatannya tidak berkurang dan bahkan semakin bertambah.
Setelah memutar otak, dia mulai mengganti jenis ikan yang diternakkan menjadi ikan lele. Setelah mampu melakukan pengelolaan dan menjalankan usaha ternak ikannya ini, Halimah pun memulai semuanya secara mandiri dari mulai membeli bibit, merawat ikan, mengemas ikan, dan menjual ikan. Dibantu dengan suntikan modal dari Amartha sebesar Rp 3 juta kala itu, dia mantap memulai kembali usahanya.
Tak disangka, usaha ternak ikan lelenya ini lebih berkembang dibandingkan usaha ikan hiasnya dulu. “Alhamdulillah, usaha saya makin maju setelah ternak lele karena belum banyak di sini. Pendapatan naik dan tambah banyak langganan saya,” ujar Halimah bercerita. Pelanggannya datang dari warung-warung makan di sekitar tempat tinggalnya, serta tetangga yang menjual kembali ikannya di pasar tradisional.
Sejak pertama memulai usahanya ini, dia hanya memiliki satu kolam saja. Namun setelah mendapat modal dari Amartha, kini dia telah memiliki 15 kolam ikan yang berisi lele dan ikan nila. Tentu saja pendapatannya makin bertambah. “Saya dulu paling sebulan Rp 800 ribu, sekarang bisa Rp 4 juta sampai Rp 5 juta sebulan dari hasil ternak lele sama nila," kata dia.
Saat ditanya mengapa Halimah lebih memilih untuk beternak lele dari pada usaha lain, dia menjelaskan dengan penuh semangat. "Saya lihat peluang aja sih karena kan dulu cuma di rumah aja, ngurus rumah aja. Alhamdulillah dari usaha ini, saya bisa nambah pemasukan keluarga," ujarnya.
Kerja keras dan kejelian melihat peluang usaha telah berbuah manis. Sebagai perempuan yang melakukan bisnisnya secara mandiri, Halimah berhasil meningkatkan ekonomi keluarga dan mendorong kualitas hidup yang lebih baik untuk keluarganya. Itulah mengapa, Amartha terus hadir, di tengah-tengah masyarakat piramida terbawah, memberikan akses keuangan lewat pembiayaan dari kegiatan investasi.