Adapun Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa Purwakarta adalah kawasan yang tumbuh dinamis bersama Subang, Cirebon, Karawang dan Bekasi. Kawasan ini memiliki regulasi ekonomi yang strategis dan dinamis.
"Hal ini terletak pada dua hal. Pertama terkait dengan tempat atau lokasi dan kedua berkaitan dengan produksi," ujar Dedi.
Dedi juga mengatakan dalam ekonomi diketahui bahwa tak mungkin ada regulasi ekonomi tanpa produksi. Dan seiring Jakarta tumbuh dinamis sebagai ibu kota megapolitan, maka Jakarta tak mesti lagi menanggung beban berat terhadap mobilisasi barang. Kemacetan yang terjadi dari Tol Cikopo sampai Jakarta sebabnya adalah karena rangkaian mobil truk dan kontainer yang membawa barang berjalan lambat.
"Dengan adanya pasar ini. Maka Jakarta sebagai kota modern tak mesti lagi ada truk angkut sapi, kontainer angkut sayur, ataupun mobil ngangkut ayam. Sebuah kota modern tak bisa seperti itu lagi karena membuat biaya tinggi. Macet. Lalu menimbulkan sampah. Ini akan diatasi dengan adanya pasar induk ini," jelasnya.
Di bagian akhir acara, dilakukan penandatanganan MoU antara pengelola pasar induk modern Cikopo Purwakarta dan Perpadi Jawa Barat tentang kesepakatan pengembangan pemanfaatan produktivitas pasar beras. Penandatanganan disaksikan langsung Dirut Bulog bersama Bupati Purwakarta, dan Bupati Karawang. Setelah itu, para hadirin kemudian meninjau lokasi outlite dan gudang di pasar induk serta seremoni pemotongan pita untuk peresmian kios dan los.