Rabu 09 Aug 2017 18:53 WIB

Tak Mau Ikuti Jejak Nyonya Meneer, Ini Strategi Sido Muncul

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Bilal Ramadhan
Sido Muncul
Sido Muncul

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menanggapi kebangkrutan perusahaan jamu tertua di Indonesia Nyonya Meneer. Pangsa pasar keduanya dinilai berbeda. Direktur Keuangan Sido Muncul Venancia Sri Indrijati mengatakan, produk perseroan sudah dimodernisasi mengikuti perkembangan jaman. Sedangkan, Nyonya Meneer masih lebih banyak menjual jamu tradisional.

"Kita masih ada jamu tradisional tapi porsinya hanya 15 persen. Sisanya sudah jamu-jamu modern," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (9/8).

Ia menyatakan, meski kini fokus mengembangkan berbagai produk modern, namun jamu tradisional tidak akan dihilangkan. Pasalnya, produk itu masih ada peminatnya. "Jadi sepanjang ada permintaan dan stabil tidak akan kami hapuskan. Melainkan secara bertahap, kami akan perbarui format maupun rasa produk lama kami," ujarnya.

Venancia mencontohkan, dulu jamu Tolak Angin tidak cair seperti sekarang, namun setelah diformat ulang, cukup diminati hampir seluruh lapisan masyarakat. Kendati demikian, Venancia tidak memungkiri kalau industri jamu kini memang tengah lesu.

Bahkan, Sido Muncul mencatat, terjadi penurunan penjualan sebesar 6,8 persen pada semester pertama tahun ini menjadi Rp 1,209 triliun. Sebelumnya pada periode sama 2016, penjualan perseroan mencapai Rp 1,297 triliun.

Laba bersih perseroan pun turun 7,6 persen menjadi Rp 245 miliar pada semester pertama 2017. Sebelumnya pada periode sama di 2016 mencapai Rp 265 miliar. Ia menjelaskan, minuman energi atau energy drink berkontribusi terhadap penurunan laba perseroan.

"Memang terjadi penurunan di minuman terutama energy drink. Dari sisi industri energy drink memang menurun sekitar 27 persen," kata Venancia. Hanya saja, tambahnya, produk herbal masih terus naik. Secara industri kenaikannya menyentuh 5,9 persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement