EKBIS.CO, WASHINGTON DC -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump segera melakukan negosiasi ulang perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara atau North American Free Trade Agreement (NAFTA). CNN Money, Senin (14/8) mengabarkan rencananya Trump akan bertemu dengan negara tetangga seperti Meksiko dan Kanada pada Rabu mendatang (16/8).
Trump menyebut perjanjian tersebut saat ini sebagai kesepakatan terburuk dalam sejarah Amerika. Untuk itu ia ingin memenuhi salah satu janji kampanyenya dengan membuat kesepakatan yang lebih baik untuk pekerja Amerika.
Trump menyalahkan NAFTA atas hilangnya jutaan pekerjaan dan ribuan pabrik tertutup di AS. Sementara dalam penelitian yang dilakukan kongres nonpartisipan menyimpulkan pada 2015 NAFTA tidak menyebabkan banyaknya eksodus pekerjaan.
Menurut kamar dagang AS, sekitar 14 juta pekerjaan di Amerika bergantung pada perdagangan dengan Kanada dan Meksiko. Namun ternyata sekitar 800 ribu pekerjaan hilang di Meksiko antara 1997 dan 2013.
Trump membuat NAFTA menjadi sasaran penyebab hilangnya pekerjaan di Amerika Serikat. Dia mengecam NAFTA dengan mengancam akan memjatuhkan tarif barang-barang Meksiko atau pajak perusahaan Amerika yang memindahkan pekerjaan ke selatan perbatasan.
Pada Januari 2017, Trump sempat berencana dengan gagasan tarif 20 persen untuk semua ekspor Meksiko ke Amerika Serikat. Dia juga pernah mengancam akan menarik diri dari NAFTA.
Para pemilih Trump mengatakan kepada CNN Money bahwa mereka memilihnya sebagian terkait perjanjian tersebut. Mereka ingin Trump bisa melakukan negosiasi ulang untuk kesepakatan yang lebih baik.
Tidak jelas bagaimana tepatnya Trump berencana untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik. Namun ketika Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer memprediksi tujuan NAFTA pada Juli 2017, dia menaruh tujuan utama untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan Meksiko yang tahun lalu mencapai 63 miliar dolar AS.