Selasa 15 Aug 2017 18:01 WIB

Empat Bank Terbitkan Kartu E-Money untuk Tol

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Petugas menawarkan kartu e-toll kepada pengguna jalan tol usai di laksanakanya Launching e-Payment Toll di Pintu Gerbang tol Jati Asih, Jakarta, Senin (21/3). (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/ Prayogi
Petugas menawarkan kartu e-toll kepada pengguna jalan tol usai di laksanakanya Launching e-Payment Toll di Pintu Gerbang tol Jati Asih, Jakarta, Senin (21/3). (Republika/Prayogi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mendorong elektronifikasi atau pembayaran uang elektronik di gerbang tol dengan menambahkan empat bank penerbit uang elektronik hingga Desember 2017.

Direktur Eksekutif Program Transformasi BI, Aribowo menjelaskan, bank sentral sebagai otoritas sistem pembayaran akan mendorong industri untuk mengimplementasikan interkoneksi dan interoperabilitas uang elektronik. Rencananya sebanyak empat bank akan mulai ikut serta dalam penerapan uang elektronik di gerbang tol, menyusul empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Tahap pertama fokus kepada empat bank dulu (Bank BUMN), September 2017 BCA masuk, lalu ditambah tiba bank lagi, Bank DKI, Bank Mega, dan Bank Nobu pada Desember 2017," ungkap Aribowo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (15/8).

Saat ini seluruh ruas tol telah menggunakan uang elektronik bank BUMN, seperti e-money Mandiri, Brizzi, Tapcash BNI, dan e-money Mandiri-BTN. Sedangkan BCA baru dapat digunakan di ruas tol swasta di luar Jasa Marga. Pada September mendatang, Flazz BCA rencananya sudah dapat digunakan di ruas tol dalam kota. "Nanti Desember ditambah tiga bank lagi, Bank DKI, Bank Mega, dan Bank Nobu," kata Aribowo.

Upaya ini dilakukan untuk mendorong elektronifikasi atau penggunaan uang elektronik di jalan tol pada Oktober 2017 mendatang. Menurut Aribowo, bagi bank-bank lainnya yang ingin masuk ke sistem pembayaran elektronik tol, akan bisa melakukan co-branding dengan bank-bank penerbit uang elektronik. Hal ini diharapkan dapat memperluas penggunaan e-toll kepada para pengguna jalan tol.

Direktur Eksekutif Departemen Sistem Pembayaran, Eny V Panggabean menambahkan, untuk bank-bank kecil nantinya akan menggunakan terminal usage fee yaitu menyewa infrastruktur bank-bank besar dalam penggunaan uang elektronik. "Untuk BCA, maunya sharing infrastruktur dengan Mandiri, langsung bayar di awal," ungkap Eny. Ke depannya, BI akan mengembangkan interoperabilitas dan interkoneksi dengan menerbitkan satu kartu untuk semua platform.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Anggoro Eko Cahyo berharap dengan penggunaan uang elektronik pada seluruh gerbang tol ini akan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran dan menghindari kemacetan. "Saat ini masing-masing bank menerbitkan banyak kartu, harapannya interoperabilitas semua bisa memakai satu kartu dan satu platform. Nasabah pemegang kartu Tapcash, e-money, Flazz dan lainnya bisa bayar di semua tempat," kata Anggoro.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement