Ahad 27 Aug 2017 07:02 WIB

Kereta LRT Palembang tidak Hanya untuk Asian Games

Rep: Maspril Aries/ Red: Nur Aini
Pejalan kaki melihat purwarupa Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul di pedestrian Alun-alun Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/4).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Pejalan kaki melihat purwarupa Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul di pedestrian Alun-alun Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/4).

EKBIS.CO, PALEMBANG -- Pembangunan jaringan rel kereta api ringan atau light rail transit (LRT) terus dikebut. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, tidak ada kendala berarti dalam pembangunan LRT di Palembang.

"Pembangunan sudah mencapai 55 persen atau lebih cepat dari yang ditargetkan,” ujarnya dalam “Dialog Kerja Bersama untuk Bangsa” di depan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) di kampus Bukit Besar, Sabtu (26/8)

Ia menjelaskan LRT yang dibangun menjelang pelaksanaan Asian Games 2018 akan berlangsung di Palembang dan Jakarta bukan hanya akan dimanfaatkan untuk Asian Games.  “Kita sediakan fasilitas lengkap bagi pengguna LRT. Harga tiket juga akan kita subsidi sesuai kemampuan masyarakat. LRT tidak hanya digunakan untuk Asian Games saja, tetapi juga akan menjadi transportasi massal yang memberikan kenyamanan penumpangnya,” ujarnya.

Sementara menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Nasrun Umar, kehadiran LRT adalah salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di Palembang yang diprediksi pada 2019 kemacetannya akan semakin parah. Jaringan LRT di Palembang akan memiliki panjang rel sepanjang 23,40 km mulai dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II sampai ke komplek Jakabaring Sport City (JSC). Pembangunan LRT yang dimulai sejak 21 Oktober 2015 tersebut dibiayai dengan dana APBN sebesar Rp 10,943 triliun.

PT Waskita Karya sebagai kontraktor pelaksanaan saat ini mulai memasang rel dari Zona I (Bandara SMB II) yang sudah terpasang terpasang sepanjang dua kilometer. Panjang rel sepanjang 23,40 Km ditargetkan selesai Maret 2018. Selain rel BUMN karya tersebut juga telah membangun stasiun. Dari 13 stasiun yang ada, dua stasiun di zona V yaitu stasiun OPI dan stasiun stadion Jakabaring direncanakan pembangunan selesai lebih pada awal Pebruari 2018. Selanjutnya dua stasiun akan diuji coba sebelum seleuruh stasiun yang ada resmi dibuka.

Menurut Budi, jarak tempuh dari Stasiun OPI sampai stasiun Bandara SMB II hanya butuh waktu sekitar 40 menit atau lebih cepat dari biasanya dibutuhkan waktu sampai dua jam. Menhub juga mengharapkan kehadiran LRT bisa bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Selatan. LRT memberikan kemudahan dalam angkutan massal dan merupakan angkutan modern dengan tingkat keamanan yang tinggi.

“LRT akan menjadi transportasi massal yang memberikan kenyamanan pada penumpangnya. Kita siapkan fasilitas lengkap bagi pengguna LRT, harga tiket juga akan kita subsidi sesuai kemampuan masyarakat,” kata Menhub.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement