EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardjojo meminta agar perbankan yang mengalami gangguan karena satelit Telkom-1 yang bermasalah bisa mengalihkan jaringannya ke satelit lain. Terdapat dua satelit yang bisa menjadi alternatif, yaitu Telkom-2 dan Telkom-3S.
"Dialihkan ke Telkom-3S atau satelit lain yang menyediakan jaringan komunikasi untuk solusi," kata Agus di Istana Negara, Senin (28/8).
Agus mengatakan bahwa BI sudah melakukan pertemuan dengan perusahaan operator dan perbankan yang menggunakan satelit Telkom-1. Perbankan sudah diminta untuk segera memindahkan jaringan mereka pada satelit yang lebih mendukung untuk jangka waktu dekat.
Persoalan yang terjadi pada Telkom-1 merupakakan anomali yang tidak diharapkan. Dengan kejadian ini BI berharap agar perbankan bisa melakukan antisipasi agar nasabah tdak kesulitan dalam melakukan transaksi keuangan.
BI menegaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan jajaran satuan kerja untuk mendukung pembayaran baik itu pada sistem kliring, sistem RTGSm atau pengelolaan uang untuk meyakinkan tidak ada hambatan dari kondisi yang dialami satelit Telkom-1.
Salah satu perbankan yang mengalami gangguan adalah Bank BTN. Namun hanya sekitar 100 ATM atau 8 persen dari sekitar 1.900 ATM milik Bank BTN yang mengalami gangguan sejak Jumat pekan lalu.
Meski demikian, nasabah masih bisa melakukan transaksi di kantor cabang, maupun kantor layanan kas Bank BTN. Nasabah pun juga bisa bertransaksi nontunai di layanan digital solution Bank BTN lewat mobile banking ataupun internet banking.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh nasabah Bank BTN, kami mengupayakan perbaikan secepatnya dengan sementara tetap akan melakukan berkoordinasi dengan Telkom,” ujar Corporate Secretary Bank BTN Agus Susanto di Jakarta, Senin.
Menurut Agus, saat ini Bank BTN telah membereskan kendala di ATM yang tersebar di area Jabodetabek. Upaya yang dilakukan antara lain mengganti jaringan ATM dengan Modem 4G. Langkah ini diambil karena solusi ini relatif lebih cepat dibandingkan dengan cara lain. “Kami mengedepankan kecepatan pemulihan pelayanan ke para nasabah,” katanya.