Rabu 06 Sep 2017 09:38 WIB

Tol Jagorawi Berlaku Satu Tarif, Berapa Untung Jasa Marga?

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Proyek Light Rapid Transportation (LRT) di sisi jalan Tol Jagorawi, kawasan Cibubur, Jakarta, Jumat (14/4).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Proyek Light Rapid Transportation (LRT) di sisi jalan Tol Jagorawi, kawasan Cibubur, Jakarta, Jumat (14/4).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Keputusan memberlakukan satu tarif di ruas Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dinilai tidak berdampak pada pendapatan PT Jasa Marga. Sistem transaksi satu tarif ini menetapkan harga lebih murah dari tarif perjalanan Jakarta hingga Bogor/Ciawi.

"Kami tidak rugi dan tidak untung. Artinya sama saja dengan sebelum pemberlakuan satu tarif," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Ariyani, Selasa (5/9). Sebab, pihaknya telah melakukan perhitungan matang sebelum akhirnya menetapkan satu tarif sebesar Rp 6.500 untuk golongan satu.

Keputusan ini keluar setelah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pada 31 Agustus 2017 mengeluarkan Kepmen PUPR Nomor 692/KPTS/M/2017 tentang Penetapan Tarif dan Perubahan Sistem Transaksi Pembayaran Tol pada Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Dengan keluarnya Kepmen tersebut maka sistem pembayaran di Tol Jagorawi yang sebelumnya terbuka dan tertutup menjadi sistem terbuka dengan tarif merata yang mulai berlaku pada Jumat, 8 September 2017 pukul 00.00 WIB.

Sistem pembayaran terbuka ini membuat pengguna tol dari arah Jakarta menuju Ciawi maupun dari arah sebaliknya hanya membayar satu kali saja dengan tarif sama, baik jarak dekat maupun jauh. Pengguna tol ke arah Jakarta akan membayar pada pintu masuk tol (on ramp) dan yang ke arah Bogor pembayaran dilakukan di pintu keluar tol (off ramp).

Itu artinya Gerbang Tol (GT) Cimanggis dan GT Cibubur Utama akan dihilangkan. Desi menambahkan, pengurangan gerbang tol untuk mengurangi kemacetan antrean kendaraan. Hal ini sama seperti yang dilakukan pada tol ruas Jakarta-Tangerang.

"Seperti yang kita lakukan di ruas Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak. Diharapkan ini bisa mengurangi kemacetan di GT Cibubur Utama dan GT Cimanggis yang selama ini mengekor panjang," ujar dia.

Sementara itu Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan akan memberlakukan integrasi serupa untuk Jalan Tol JORR yang diperkirakan terwujud akhir tahun ini, atau paling lambat delapan bulan dari sekarang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement