Kamis 07 Sep 2017 16:36 WIB

Indonesia dan Singapura Kerja Sama Ekonomi Digital

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Merdeka di era digital, ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Merdeka di era digital, ilustrasi

EKBIS.CO, SINGAPURA -- Presiden Joko Widodo menyepakati sejumlah perjanjian kerja sama dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di The Istana, Singapura. Salah satu kesepakatan yang tercapai yakni pengembangan ekonomi digital. 

"Kerja sama ekonomi digital bukan lagi merupakan opsi, tetapi sebuah keniscayaan. Ini akan menjadi prioritas bagi Indonesia dan Singapura," ucap Presiden Jokowi dalam pernyataan pers dikutip dari siaran pers Istana Negara, Kamis (7/9).

Dengan menggabungkan potensi investasi, teknologi dengan talenta serta potensi pasar yang besar, Jokowi yakin kerja sama ekonomi digital akan membawa ekonomi Indonesia dan Singapura semakin melompat maju. "Bukan hanya melangkah maju, tetapi melompat maju," kata Presiden.

Jokowi juga menyebut Batam sebagai tempat yang ideal untuk mengembangkan kerja sama ekonomi digital. Di antaranya pengembangan digital park cluster di Nongsa Batam, pembangunan start-up incubator, program training for trainers baik untuk pekerja teknologi informasi maupun para dosen.

Selain ekonomi digital, kerja sama pariwisata juga merupakan peluang besar yang belum dioptimalkan. Indonesia memiliki obyek wisata yang sangat lengkap, wisata sejarah, budaya, alam, kuliner ataupun belanja. Destinasi baru terus dikembangkan termasuk Ten New Bali‎.

Dengan potensi tersebut, Presiden Jokowi dan PM Lee sepakat meningkatkan kerja sama dan menyinergikan keunggulan yang dimiliki kedua negara di bidang pariwisata. Hal itu di antaranya melalui pengembangan destinasi wisata bersama (joint destinations), kerja sama pengoperasian wisata kapal pesiar, pembangunan dermaga kapal pesiar, peningkatan investasi infrastruktur pariwisata, serta kerja sama pengembangan Meeting, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE). "Tahun ini kita merayakan 50 tahun hubungan diplomatik kita. Singapura telah menjadi mitra utama Indonesia di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata. Demikian juga Indonesia untuk Singapura," ujar  Jokowi.

Dia yakin pembentukan ''Indonesia-Singapore Business Council'' pada bulan Juli lalu akan semakin meningkatkan hubungan antarpebisnis kedua negara. Di samping itu, pada 2017 juga merupakan tahun yang tak kalah istimewa karena bertepatan dengan 50 tahun berdirinya ASEAN. "Indonesia dan Singapura merupakan dua dari lima negara pendiri ASEAN," katanya.

Mantan wali kota Solo ini mengapresiasi ASEAN yang telah mampu menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. Untuk itu, Indonesia mendukung Singapura sebagai Ketua ASEAN tahun depan. "Saya telah sampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap keketuaan Singapura kepada PM Lee," tutur Presiden.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN. Hal tersebut penting dilakukan agar ASEAN tetap relevan bagi negara anggota dan masyarakatnya serta dapat berkontribusi lebih besar bagi dunia. Dalam pernyataannya, PM Lee mengatakan bahwa Kawasan Industri Kendal yang diresmikan oleh Presiden Jokowi dan dirinya pada tahun lalu telah berjalan dengan baik. Sejauh ini mampu menarik sekira 32 penyewa, mendatangkan sekitar USD500 juta untuk investasi, dan menciptakan sekitar 4.000 lapangan pekerjaan.  "Ada sejumlah rencana mendirikan Politeknik di Kawasan Industri Kendal untuk menciptakan tenaga kerja yang terlatih untuk mendukung proyek-proyek yang ada," kata Lee.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement