EKBIS.CO, JAKARTA -- Ribuan hektare lahan pertanian di Jawa mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang panjang. Namun begitu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut dampak kekeringan tahun ini menurun drastis jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Mentan menjelaskan, tahun ini ia mendapat laporan ada 3.000 hektare lahan pertanian di Jawa Barat yang terdampak kekeringan. Jumlah itu jauh berkurang dibanding 2016 lalu ketika kekeringan melanda 114 ribu hektare lahan pertanian.
"Itu turun drastis karena salah satunya Waduk Jatigede sudah berfungsi," kata Amran, di kantornya, Jumat (15/9).
Selain waduk, lanjut dia, pemerintah juga sudah membangun jaringan irigasi tersier untuk tiga juta hektare lahan pertanian serta membangun ribuan sumur dangkal, sumur dalam dan embung. Kemudian, ribuan pompa juga sudah didistribusikan ke daerah-daerah yang rawan kering.
"Kami yakin pasti kekeringan dampaknya menurun karena kita sudah persiapkan tiga tahun."
Amran mengaku tak terlalu khawatir akan dampak kekeringan sebab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah melaporkan bahwa volume air di waduk-waduk strategis masih terjaga. Terlebih, ia juga yakin musim penghujan akan segera tiba. "Sudah mau masuk hujan. Tidak masalah."
Kementerian Pertanian mencatat, pada periode Januari hingga Agustus 2017, luas lahan yang mengalami kekeringan mencapai 56.334 hektar dan puso (gagal panen) 18.516 hektar.Sementara pada tahun 2016, kekeringan melanda 66.922 hektar lahan sawah.