EKBIS.CO, JAKARTA -- Belanja modal PT Semen Indonesia pada tahun ini didominasi pembangunan pabrik baru mereka di Rembang, Jawa Tengah dan pabrik Indarung VI di Sumatra Barat. Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan, dari total belanja modal yang tahun ini ditetapkan sekitar Rp 7 triliun, separuh di antaranya digunakan untuk penyelesaian dua pabrik tersebut.
Hingga hari ini (15/9), Ahyanizzaman mengatakan, realisasi belanja modal perseroan telah mencapai dua per tiga atau sekitar 65 persen. Ia optimistis, sampai akhir tahun realisasi belanja modal dapat melebihi angka 90 persen.
Jika realisasi di atas 90 persen, Ahyanizzaman mengatakan, Semen Indonesia berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun. Jumlah itu lebih kecil dibanding penerbitan obligasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3 triliun.
"Tapi tentu kita akan melihat lagi cash flow seperti apa," ujarnya, di Bursa Efek Indonesia.
PT Semen Indonesia sendiri telah mencatatkan penjualan domestik sebanyak 16,88 juta ton hingga Agustus 2017. Angka itu tumbuh 4,1 persen dibanding kinerja pada periode yang sama di tahun 2016 yang mencapai 16,23 juta ton.
Adapun total penjualan semen perseroan, termasuk ekspor dan penjualan Thang Long Cement Vietnam, sampai Agustus 2017 mencapai 19,96 juta ton, atau tumbuh 9 persen dibanding capaian di periode sebelumnya yang hanya mencapai angka 18,30 juta ton.