Kamis 28 Sep 2017 20:10 WIB

Pemuda Indonesia Diminta Bersaing Hadapi MEA

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Suasana diskusi mahasiswa yang diadakan Lingkar Studi Pancasila Kota Malang di Gazebo Resto, Tlogomas, Rabu (27/9).
Suasana diskusi mahasiswa yang diadakan Lingkar Studi Pancasila Kota Malang di Gazebo Resto, Tlogomas, Rabu (27/9).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Beberapa mahasiwa dari perguruan tinggi di Kota Malang yang tergabung dalam Lingkar Studi Pancasila Kota Malang menggelar diskusi bertemakan “Peran Pemuda Dalam Merawat Keutuhan NKRI” di Gazebo Resto, Tlogomas, Rabu (27/9).

Dalam siaran pers kepada republika.co.id, Kamis (28/9), diskusi itu diadakan menyikapi kondisi Indonesia yang memasuki bonus demografi dan terintegrasinya Indonesia ke dalam ASEAN Economic Community (MEA).

Hadir sebagai pemateri dalam diskusi yang dihadiri puluhan peserta tersebut, yaitu Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Malang Hutama Budi Hindarta dan Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Deki Umamur Rais.

Deki Umamur Rais yang tampil sebagai pemateri pertama menyampaikan pengalamannya saat mengikuti beberapa konferensi ilmiah di beberapa negara ASEAN. Dalam perjalanannya, Deki menemui hal-hal yang harus menjadi kewaspadaan bagi pemuda Indonesia.

"Misalnya, ketika harus dirawat di sebuah rumah sakit di Thailand, perawat yang menanganinya mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Begitu juga ketika Deki mengalami kesulitan mencari penginapan di Vietnam, seorang polisi yang membantunya juga lancar berbahasa Indonesia," kata Deki.

Dia pun penasaran dan menanyakan alasan mereka belajar bahasa Indonesia. Deki cukup terkejut dengan jawaban singkat yang didengarnya. "Mereka bersiap-siap mencari peruntungan di Indonesia yang bagi mereka menyediakan peluang menguntungkan. Meskipun demikian, mereka sama sekali tidak kehilangan jati diri kebangsaannya," katanya.

Dari pengalaman tersebut, Deki mengingatkan pemuda Indonesia agar menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan MEA. Menurut dia, saat ini tenaga kerja terampil hingga profesional dari luar negeri dapat dengan mudah keluar masuk melintasi batas negara. Sehingga mau tidak mau, sambung dia, pemuda Indonesia harus bersaing dengan sumber daya manusia (SDM) dari negara se-ASEAN.

Dia pun menyerukan kepada kaum muda muda agar selain memperbanyak bacaan, juga meningkatkan intensitas komunikasi dan sering berkolaborasi antarpemuda ntuk memulai menyelesaikan permasalahan di lingkungan sekitar. Sehingga keberadan mereka bisa dirasakan manfaatnya di masyarakat.

Adapun Ketua KNPI Kota Malang Hutama Budi Hindarta menyotori menjamurnya berbagai macam komunitas anak muda berdasarkan hobi dan gerakan sosial di Kota Malang. Hutama menilai, fenomena semacam itu sebenarnya bisa menjadi peluang untuk mempererat integrasi bangsa. 

Organisasi kedaerahan dan berbagai macam komunitas anak muda serta organisasi pergerakan mahasiswa, kata dia, bisa saling berkomunikasi satu-sama lain untuk bertukar ide tentang berbagai permasalahan di masyarakat. Hingga nantinya tercipta kolaborasi di antara berbagai macam elemen pemuda untuk memberikan solusi terbaik bagi kehidupan masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement