EKBIS.CO, BALI -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi IV, I Made Urip mengapresiasi gerak cepat Tim Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) dalam mengambil langkah-langkah untuk penyelamatan ternak di sekitar Gunung Agung Bali. Terkait dengan anggaran, I Made Urip menyampaikan ada prosedur yang harus dilakukan.
“Intinya kami mendukung dengan apa yang dilakukan oleh Tim Ditjen PKH Kementan ini”, ujarnya.
Lebih lanjut I Made Urip juga menyampaikan dukungannya kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra. "Kita akan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penyelamatan ternak," tambahnya seperti dalam siaran pers.
Dalam penyelamatan ternak dari erupsi Gunung Agung tersebut, turut andil juga beberapa sukarelawan, salah satunya Dewa Gde Kamar yang telah sukarela menyediakan lahannya seluas 1,2 hektare untuk tempat penampungan ternak sementara. Kapasitas tampung pada lahan tersebut, yakni 600 ekor dan tersedia cukup air dan pakan hijau, karena berada dekat sekali dengan area persawahan (padi sedang panen) rencana akan dibuatkan amoniase.
"Saya suka rela menyediakan tempat untuk penampungan ternak, kasihan peternak banyak yang jual murah ternaknya. Saya juga peternak Pak, jangan sampai peternak merugi", kata Dewa Gde Kamar di Desa Manduang Kabupaten Klungkung Bali.
Ditjen PKH pada Senin (25/9), juga memfasilitasi pembuatan kandang penampungan, tarpal sebagai atap kandang, dan juga memberikan bantuan berupa pakan konsentrat sebanyak lima ton, pakan hijau, obat-obatan, necktag (kalung untuk penandaan ternak), dan air minum bagi ternak warga yang diselamatkan.
Mereka juga memberi bantuan masker buat petugas lapangan dan para peternak. Ditjen PKH juga menyediakan mobil truk untuk mengangkut ternak ke tempat penampungan ternak yang telah dibuat pada area yang lebih aman. Selain itu juga membantu peternak agar ternak miliknya memiliki posisi tawar (bargaining position) yang baik, sehingga tidak dijual dengan harga yang tidak wajar kepada tengkulak.