EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menilai pertumbuhan kredit perbankan nasional sulit mencapai dua digit. Pasalnya sektor riil belum bergerak optimal dan stabil.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) menyatakan, pertumbuhan kredit baru 8,4 persen per Agustus. Corporate Secretary BNI Ryan Kiryanto pun menilai angka tersebut sudah cukup Bagus bila melihat pertumbuhan ekonomi yang stagnan di lima persen dalam beberapa kuartal terakhir.
"Jadi karena bank follow industry or business, maka jika industrinya melemah berdampak pada permintaan kredit yang melambat juga. Hanya saja, pertumbuhan kredit BNI masih mungkin untuk tumbuh 13 sampai 15 persen tahun ini," jelas Ryan saat dihubungi Republika, Ahad, (1/10).
Hal itu karena, kata dia, BNI sudah mempunyai pipeline debitur yang baik dan prospek usaha yang cerah. Dengan begitu pertumbuhan kredit BNI tahun ini diyakininya bisa menembus dua angka atau double digit.
Sementara itu, Bank Mandiri juga menargetkan pertumbuhan kredit sampai akhir tahun di Kisaran 11 sampai 13 persen. "Sejauh ini kami masih on track," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas kepada Republika.