EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mayoritas komoditas dari kelompok pengeluaran bahan makanan mengalami deflasi pada September 2017.
"Secara umum kelompok bahan makanan bagus sekali karena mengalami deflasi 0,53 persen, sehingga andilnya terhadap inflasi September 2017 sebesar minus 0,11 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (2/10).
Komoditas yang memberikan andil deflasi terhadap kelompok bahan makanan antara lain bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, telur ayam ras, tomat sayur, cabai rawit, bayam, kangkung, dan semangka. Bawang merah menyumbang deflasi sebesar 0,04 persen, daging ayam ras dan bawang putih masing-masing 0,03 persen, telor ayam ras, tomat sayur dan cabai rawit masing-masing 0,02 persen.
Kemudian bayam kangkung dan semangka masing-masing menyumbang deflasi 0,01 persen. "Namun ada beberapa komoditas (bahan makanan) yang perlu diwaspadai karena menunjukkan kenaikan, meskipun sangat tipis," kata Suhariyanto.
Komoditas bahan makanan yang dominan memberikan sumbangan inflasi di September 2017 yaitu beras (0,04 persen), cabai merah (0,03 persen), ikan segar, pepaya, dan garam (0,01 persen). "Untuk beras mengalami kenaikan tipis, tetapi karena bobotnya besar maka dampaknya juga besar," ucap Suhariyanto.
Secara umum, BPS mencatat pada September 2017 terjadi inflasi sebesar 0,13 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-September) 2017 sebesar 2,66 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (year-on-year/yoy) sebesar 3,72 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga dari beberapa indeks kelompok pengeluaran, di antaranya pendidikan, rekreasi, dan olah raga dengan tingkat inflasi 1,03 persen, sandang (0,52 persen), dan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,34 persen).