EKBIS.CO, DENPASAR -- PT Pertamina (Persero) berencana mengalihkan jalur distribusi bahan bakar minyak untuk wilayah Kabupaten Buleleng dan sebagian Karangasem, Bali, mengantisipasi kondisi Gunung Agung yang saat ini masih berstatus awas.
"Jalur pinggir pantai utara yang selama ini kami gunakan kemungkinan akan kami pindahkan melalui jalur tengah," kata Manajer Cabang Pemasaran Pertamina Bali dan NTB I Ketut Permadi Aryakuumara ketika menghadiri peringatan HUT ke-72 TNI di Lapangan Puputan Renon Denpasar, Kamis (5/10).
Menurut Arya, antisipasi tersebut dilakukan apabila Gunung Agung erupsi mengingat jalur pantai utara yang selama ini dilalui tepatnya di wilayah Kecamatan Kubu, Karangasem, termasuk kawasan rawan bencana III atau zona merah yang berbahaya. Dia menjelaskan jalur tengah tersebut salah satunya melalui Kabupaten Tabanan menuju Buleleng. Walaupun pemindahan jalur tersebut dipastikan akan menambah waktu dan biaya, tetapi hal tersebut tetap dilakukan karena berhadapan dengan situasi bencana alam.
Sementara itu, terkait distribusi BBM di Karangasem, kata dia, tidak mengalami masalah dan masih berjalan lancar.
Begitu juga Depo Manggis yang merupakan salah satu pusat distribusi BBM di Bali masih beroperasi lancar dan aman.
Meski demikian, satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Desa Nusu, Kecamatan Kubu yang terpaksa tutup karena daerah itu termasuk zona berbahaya. "SPBU yang lain di Karangasem masih aman dan lancar termasuk daerah kota juga aman," ucapnya.
Saat ini, PVMBG masih memberikan statu Level IV atau awas kepada Gunung Agung sejak 22 September 2017.
Hingga Kamis (5/10) pukul 12.00 Wita, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tingkat kegempaan Gunung Agung untuk vulkanik dangkal mencapai 93 kali, vulkanik dalam 113 kali dan tektonik lokal 18 kali.