EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Komunitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong pelaku usaha sektor UMKM membidik peluang pasar digital. Langkah ini untuk memperluas akses pasar serta meningkatkan keuntungan.
"Kerajinan tangan dari kayu, kulit, kertas pengrajin atau UMKM di DIY cukup menarik untuk dipasarkan secara digital atau 'online'," kata Ketua Komunitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) DIY Prasetyo Atmosutidjo di Yogyakarta, Ahad (8/10).
Menurut Prasetyo, produk olahan bauh karya pelaku usaha lokal DIY cukup menarik dan potensial jika dipasarkan dengan memanfaatkan teknologi internet. Menurut dia banyak konsumen dari daerah lain yang ingin membeli namun tidak memiliki akses lokasi penjualan.
Ia mengakui hampir 100 persen pelaku UMKM DIY mengenal pemasaran secara digital. Namun, kata Prasetyo, yang memanfaatkannya betul-betul untuk memasarkan produknya belum banyak. Untuk sektor usaha kecil bahkan baru lima persen.
Kemampuan teknis pemasaran secara online mencakup pemilihan serta pengunggahan gambar produk, pembuatan uraian yang menarik dan pembuatan jejaring di dunia maya, menurut dia, belum banyak dimiliki pelaku UMKM di DIY.
"Oleh sebab itu kami juga berharap Pemda DIY melalui Dinas Koperasi dan UMKM dapat meningkatkan pelatihan pemasaran menggunakan internet," kata Prasetyo.
Komite Bilateral Ekonomi untuk Indonesia dan CIS Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Reza Ahmad Maulana di Yogyakarta mengatakan hingga tahun ini UMKM sektor industri kreatif yang telah menggunakan sarana digital untuk pemasaran baru 30 persen.
Mengacu sebuah penelitian dari McKinsey Global Institute setiap UMKM yang aktif melakukan transaksi menggunakan sarana digital kinerjanya akan meningkat dua kali lipat dibandingkan hanya melalui cara konvensional.