EKBIS.CO, PURWOKERTO -- Kepala Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, Setio Wastono, mengakui realisasi pengadaan pangan baru mencapai sekitar 53 persen (48.760 ton) dari target. Ia pun pesimistis target pengadaan pangan sebesar 92 ribu ton yang dilaksanakan Bulog Banyumas pada 2017 dapat tercapai.
"Memang berat untuk mencapai target tersebut, namun tiap harinya penyerapan masih tetap berjalan dan tetap ada beras yang masuk ke gudang-gudang Bulog karena masih ada yang panen meskipun sporadis," katanya, Senin (9/10).
Wastono mengatakan tidak menutup kemungkinan Bulog Banyumas akan mendatangkan pasokan beras dari subdivre lain di Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan. Menurut dia, hal itu biasa dilakukan oleh Bulog jika pasokan beras di salah satu subdivre menipis.
"Saat Bulog Banyumas surplus, kami mengirimkan pasokan ke Jakarta atau daerah lain. Sebaliknya, ketika pasokan kami menipis, kami mendatangkan dari Bulog Subdivre lain di Jawa Tengah yang pasokannya melimpah," ujarnya.
Kendati realisasi pengadaan pangan baru 53 persen, namun ia memastikan stok beras di wilayah eks Keresidenan Banyumas dalam kondisi aman. "Untuk ketahanan stok, masih bisa mencukupi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan," kata dia.
Terkait dengan kemungkinan melonjaknya harga beras di pasaran, dia mengatakan jika hal itu terjadi, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menggelar operasi pasar di samping menyalurkan beras untuk keluarga sejahtera (rastra).