EKBIS.CO, JAKARTA -- Financial Technology (Fintech) di bidang jual beli emas secara online Tamasia menargetkan 100 ribu nasabah dalam setahun. Kini setelah tiga bulan berdiri, jumlah nasabah Tamasia telah mencapai sekitar 600.
Co-Founder & CEO Tamasia Muhammad Asad mengatakan jumlah nasabah terdiri dari pelanggan dam reseller. "Kami buka reseller juga bagi yang mau bantu kami jual dapat profit tapi bukan MLM ya karena nggak ada jenjangnya. Sebenarnya reseller juga bisa dari pelanggan," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, pekan ini.
Lebih lanjut, ia menyatakan, dalam satu tahun strateginya akan lebih memperbanyak pelanggan, reseller, serta transaksi. Assad pun optimis bisa mencapainya karena target yang disasar adalah middle class yang memiliki kekuatan purchasing tinggi.
Sejak Tamasia didirikan pada Juni lalu, kata dia, total emas yang telah ditransaksikan sekitar tiga kilogram. "Targetnya tentu di awal ini kita pengen bisa jual 1 kilogram emas per bulan. Dalam tiga bulan ini, pembelian paling banyak di September, awal Oktober agak slowdown tapi kita harap bisa naik lagi," jelas Assad.
Perlu diketahui, lewat aplikasi Tamasia, pelanggan bisa membeli emas secara mudah dengan membayar secara berkala atau dicicil. Meski begitu, pelanggan tidak perlu khawatir karena meski nantinya harga emas naik namun harga di Tamasia tetap sesuai pembelian di awal.
"Begitulah prinsip syariah, akad harga jelas di depan," ujar Assad. Ia menambahkan, selama ini transaksi yang paling banyak dilakukan nasabah adalah pembelian 5 kilogram dengan menyicil tiga bulan dan pembelian 10 kilogram dengan menyicil enam bulan.
Kini, Tamasia telah hadir di 10 kota di Indonesia. Di antaranya Banjarmasin, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya. Ke depan, Tamasia berencana memperkuat basis kepercayaan agar semakin banyak menarik pelanggan.
Sebagai informasi, dalam penyediaan emas, Tamasia bekerja dengan PT Antam Tbk. Dengan begitu pelanggan tidak perlu ragu dengan keaslian emas yang dibeli.