EKBIS.CO, MUSI BANYUASIN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah perlu melakukan peremajaan pada sektor perkebunan komoditas agar bisa memberikan nilai tambah bagi negara. Ia mengatakan jangan sampai Indonesia hanya bisa mengekspor bahan komoditas mentah sehingga tidak memberikan nilai tambah bagi negara.
Jokowi menyatakan, untuk tahun ini pihaknya fokus untuk memperbaiki perkebunan kelapa sawit. Jumlah perkebunan rakyat yang berjumlah ratusan hektare ia nilai perlu didorong agar bisa menaikan produksi sehingga bisa memberikan nilai tambah pada penerimaan negara.
"Ya ini pertama dan nanti akan kita teruskan. Bulan depan ke sumut, kemudian ke riau, ke jambi. Kita muter terus tapi untuk di kawasan Sumatra. Baru nanti tahun depan di Kalimantan," ujar Jokowi di Kabupaten Musi Banyuasin, Jumat (13/10).
Jokowi menjelaskan, tahun depan pemerintah akan mulai mengembangkan sektor perkebunan kelapa, kopi dan pala. Ia mengatakan di sektor kopi saja sudah puluhan tahun perkebunan tidak mengalami peremajaan. Sehingga produksi kopi indonesia merosot selama beberapa tahun belakangan ini.
"Tahun ini memang baru sawit tapu tahun depan kita mulai lagi dengan kopi yang sudah puluhan tahun tidak pernah diremajakan, kemudian karet, kemudian kelapa, kemudian pala," ujar Jokowi.
Ia mengatakan pihaknya masih melakukan identifikasi dimana saja lokasi perkebunan yang memerlukan peremajaan sehingga bisa menambah nilai ekspor yang tinggi. Selain itu, ketika produksi komoditas tersebut meningkat juga bisa memberikan akses bahan baku murah pada industri dalam negeri.
"Kita sekarang ini baru proses mengidentifikasi di mana kira-kira yang diperlukan. Misalnya, kaya kopi. Kemarin ada petani menyampaikan di sekitar sinabung sana bagus dan memerlukan peremajaan. Ya. Liat nanti kopi di mana lagi, kakao di mana, kelapa di mana. Karena justru produk produk itu memiliki nilai ekspor, nilai tambah yang sangat tinggi," ujar Jokowi.