EKBIS.CO, JAKARTA -- Kapal ternak Camara Nusantara (CN 1) belum mampu memenuhi target pengiriman 66.300 ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga saat ini kapal CN 1 hanya dapat mengangkut 12 ribu ekor atau 18 persen.
"Animo pemanfaatan kapal cukup tinggi, sehingga jumlah satu unit kapal yang sudah ada dirasakan kurang," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran hasil Peternakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fini Murfiani di Hotel Red Top, Senin (16/10).
Ia menambahkan, setiap pelayaran CN 1 mampu mengangkut ternak sebanyak 500 ekor dan di tahun 2017 pada pelayaran ke-15 tanggal 2 Oktober 2017 telah mengangkut sebanyak 7.500 ekor ternak.
Adanya kapal ternak diakui Fini mampu memperpendek rantai pasok distribusi sapi hidup. Namun, belum efektif menekan harga di tingkat konsumen akhir lantaran jumlah yang terbatas.
Untuk diketahui, kebutuhan pemotongan ternak di DKI Jakarta tiap hari mencapai sekitar 650 ekor, terdiri dari sapi ex impor Brahman Cross 95 persen dan sapi lokal 5 persen. "Jika dikorelasikan dengan distribusi ternak melalui kapal ternak dengan muatan 500 ekor per dua minggu sekali maka kapal ternak baru berkontribusi mengirim 35 ekor per hari," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pihaknya akan menambah lima kapal ternak pada awal 2018. nantinya, kapal tersebut akan membantu kapal CN 1 mengangkut ternak dari wilayah produsen NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB) ke wilayah konsumen.