EKBIS.CO, NEW YORK -- Orang-orang kaya berpikir berbeda dengan orang kebanyakan, termasuk Steve Jobs. Kunci utama para miliarder adalah mentalitas miliarder.
Ditanya apakan para miliarder sebenarnya tahu apa yang tidak diketahui orang-orang pada umumnya, Patrick Methieson cuma mengatakan, mentalitas miliarder. Ia mengatakan, semua hal yang seseorang sebut sebagai hidup sejatinya dibangun oleh mereka yang tidak lebih pintar. Dari sana, seseorang bisa melakukan perubahan, menyebarkan pengaruh positif, dan menebar manfaat yang berguna bagi orang lain, demikian dilansir Business Insider.
Methieson sendiri merupakan investor ventura dan telah bekerja sama dengan banyak miliarder. Menurutnya, satu hal yang terus diinternalisasi para miliarder adalah mereka menyadari dunia ini fleksibel. Sedikit kerja keras membangun hal baru dengan sumber daya yang cukup, dunia bisa berubah. Hal itu kontras dengan kebanyakan orang bahwa dunia statis.
Miliarder AS Steve Siebold yang menulis buku How Rich People Think menguatkan pendapat Methieson. Siebold menulis, para miliarder punya mentalitas pengambil tindakan dan pencari solusi. Sementara orang kebanyakan menunggu dan berdoa agar sejahtera. ''Yang terbaik adalah mereka yang menyelesaikan masalah,'' tulis Siebold.
Ini tidak berarti pada miliarder lebih pintar dari orang kebanyakan. Mendiang Steve Jobs, kata Siebold, pernah mengatakan, para miliarder hanya lebih strategis. Saat orang kaya berpikir orang, mereka berpikir ide baru yang jadi solusi. ''Makin besar masalah yang diselesaikan, makin banyak uang yang didapat,'' ungkap Siebold.
Pada akhirnya, menjadi orang kaya adalah pekerjaan yang bermula dari diri sendiri. Sehingga semua orang sebenarnya bisa kaya. Hal itu tidak punya kaitan dengan pendidikan atau asal usul. ''Bukan apa yang kamu kerjakan yang menjamin kekayaan, tapi siapa dirimu,'' tulis Siebold.