Selasa 31 Oct 2017 05:53 WIB

Apernas DIY Targetkan 2019 Bangun 1000 Rumah Sederhana Murah

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dwi Murdaningsih
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)

EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- DPW Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (Apernas) DIY menargetkan tahun 2019 membangun 1000 rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Untuk tahap awal akan dibangun di Kabupaten Bantul berupa rumah tapak dan Kabupaten Sleman berupa Rusunam.

"Kami sedang mencari lahannya. Ngarso Dalem (red. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X) bilang di Yogyakarta kesulitan untuk mendapatan lahan murah, " kata Bendara DPW Apernas DIY Bambang Widayanto.

Menurut Bambang, Sultan mengusulkan Apernas membangun rumah sederhana di pinggiran Purworejo yang berbatasan dengan Kulon Progo kemungkinan harga tanah masih terjangkau dan tidak jauh dari bandara.

"Tadi Ngarso Dalem juga mengusulkan jangan membuat rumah sederhana semua, melainkan berjenjang yakni selain rumah sederhana, ada juga rumah menengah yang saling menopang. Kalau dibangun semua rumah sederhana, akhirnya tidak menjadikan lingkungan yang baik," tutur Bambang yang juga Korwil Apernas DIY Jateng ini.

Direktur Umum D Griya Bakti Mukti Wawan Sarwanto yang merupakan developer rumah sederhana di Bantul dan Sleman mengatakan rumah sederhana dan sehat di Kabupaten Bantul untuk tahap awal akan dibangun di Bauran Plered Bantul sebanya 170 unit berupa rumah tapak. Sedangkan di Kabupaten Sleman akan dibangun Rusunami di Jalan Anggajaya Condong Catur dua tower sebanyak 420 unit. Harga per unit rumah di tahun 2018 diperkirakan sekitar Rp 130 juta.

"Sekarang kami sedang mengurus izinnya. Kalau ijin sudah ada, kami baru membangun rumahnya," kata Wawan yang juga Pleno Aspernas DIY.

Untuk rumah tapak luas tanah 60 meter persegi sedangkan luas bangunan sekitar 32 meter persegi. Sementara untuk rusunami tipe studio dengan luas bangunan 20 meter persegi ada dua tower. Masing-masing tower seluas 7.000 meter persegi dan, 31.083 meter persegi. Sedangkan yang di Bauran Plered rumah tapak dibangun di atas tanah seluas tiga hektar.

Sementara itu Penasehat Apernas DIY Sarwidi yang juga pakar bangunan tahan Gempa UII mengatakan walaupun rumah sederhana dan murah kekuatan tetap nonor satu. Karena rumah sederhana ini dibangun di wilayah rawan

gempa, maka akan dibuat yang tahan gempa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement