Selasa 31 Oct 2017 09:08 WIB

Wall Street Terjerembap Skandal Orang Dekat Trump

Red: Elba Damhuri
Kesibukan warga yang lalu lalang di distrik finansial New York di Wall Street.
Foto: Reuters
Kesibukan warga yang lalu lalang di distrik finansial New York di Wall Street.

EKBIS.CO, WASHINGTON -- Pasar keuangan Ameriksa Serikat (AS) jatuh pada Senin (20/10) setelah mantan manajer kampanye Presiden Donald Trump didakwa melakukan pencucian uang dan konspirasi. Dakwaan tersebut dinilai membuat Washington mengalami ketidakpastian dalam hal bisnis termasuk pemotongan pajak.

Indeks Dow Jones turun 85,4 poin atau 0,36 persen menjadi 23,348.7 dan S&P 500 melorot 8,2 poin atau 0,3 persen menjadi 2.572,8. Nasdaq didukung oleh perusahaan teknologi menunjukkan sedikit perubahan mendekati hampir 6.698,9 poin. Penurunan ini terjadi setelah Wall Street diperdagangkan pada Senin.

Beberapa kelompok bisnis utama, termasuk National Association of Home Builders, mengatakan mereka akan menentang tagihan pajak. Refromasi pajak Trump mereka anggap hanya akan mengubah keuntungan kepemilikan perusahaan.

Pembuat undang-undang juga mempertimbangkan pentahapan pemotongan pajak perusahaan. Surat dakwaan terhadap Paul J Manafort (68) mantan manajer kampanye Mr Trump, semakin rumit.

Tuduhan yang ditolak Manafort adalah, pertama berasal dari penyelidikan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan 2016 AS dan terkait dengan urusan bisnis Ukraina-nya.

Richard Gates, salah satu mitra bisnis Manafort, juga dituntut. Jaksa penuntut umum mengatakan penasihat ketiga, George Papadopoulos, mengaku bersalah berbohong kepada FBI selama penyelidikan tersebut.

Kepala ekonom di First Standard Financial, Peter Cardillo, mengatakan situasi tersebut dapat memengaruhi investor.

"Pasar dapat terbangun dengan kenyataan bahwa situasi politik kembali fokus, yang bisa membuat pasar bergerak lebih tinggi." ujarnya

Beberapa perusahaan tampak tidak kuat terhadap masalah politik. Saham Apple, yang akan merilis hasil kuartalan dengan investor, naik 2,2 persen. Raksasa farmasi Merck melaporkan penurunan pada salah satu obat terpentingnya. Peritel pakaian, termasuk L Brands dan Macy's, juga mengalami penurunan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement