Selasa 31 Oct 2017 13:15 WIB

Realisasi Inseminasi Buatan Nasional Sentuh 3 Juta Ekor

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Sapi hasil inseminasi buatan.
Foto: Istimewa.
Sapi hasil inseminasi buatan.

EKBIS.CO, KONAWE SELATAN -- Inseminasi Buatan (IB) dalam Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) terus didorong agar diterpkan masyarakat. Hingga akhir Oktober, lebih dari tiga juta ekor sapi telah dilakukan IB secara nasional.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan, berdasarkan data kumulatif pada 1 Januari hingga 23 Oktober 2017, capaian IB nasional sebanyak 3.020.447 ekor atau 75,5 persen dari target empat juta ekor.

"Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak," katanga melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (31/10) dalam acara IB massal di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Ia menjelaskan, ini merupakan salah satu upaya pemerintah pusat bersama pemerintah daerah untuk terus mendorong pertumbuhan populasi ternak melalui optimalisasi reproduksi. Kontribusi Sulawesi Tenggara ini terhadap target IB nasional.diakui Ketut cukup baik sebesar 14.976 ekor atau 31,5 persen dari target 47.468 akseptor. Untuk capaian kebuntingan, sebanyak 14.179 ekor atau 54,3 persen dari target.

Dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, kata dia, kontribusi Kabupaten Konawe Selatan terhadap target provinsi adalah yang terbesar yaitu 25,5 persen atau sebanyak 12.100 akseptor IB dan 6.544 ekor kebuntingan. Raihan IB per 21 Oktober 2017 mencapai 5.016 ekor atau 41,4 persen dan raihan kebuntingan sebanyak 1.271 ekor atau 19,4 persen.

"Capaian kinerja Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Konawe Selatan tersebut perlu untuk terus ditingkatkan," ujar dia.

Selain penerapan IB, keberadaan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) atau sering dikenal dengan istilah asuransi sapi dapat dimanfaatkan dengan baik. Asuransi ini menjadi asuransi bagi para peternak sapi untuk memberikan ganti rugi akibat kerugian atau kehilangan ternak, sehingga keberlangsungan usaha ternaknya dapat terjamin dan terlindungi.

Menurutnya, asuransi ternak akan membantu memberikan perlindungan risiko kerugian kepada para peternak sapi.

"Selain itu, Asuransi tersebut juga dapat menjadi agunan untuk mencari sumber pembiayaan dari perbankan melalui skim kredit," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement