EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Semen Indonesia mengalami peningkatan untuk penjualannya pada kuartal tiga tahun ini. Terhitung pada September 2017, total penjualan domestik naik dibandingkan tahun lalu dari 2.422.709 ton menjadi 2.513.297 ton.
Meskipun ada kenaikan, namun Analis Binaartha Securities M Nafan Aji Gusta mengungkapkan kinerja Semen Indonesia pada kuartal tiga ini tidak bagus. "Kalau kinerja laba bersih Semen Indonesia pada kuartal tiga ini justru turun 50 persen," kata Nafan kepada Republika.co.id, Selasa (14/11).
Meskipun ada penurunan, Nafan masih yakin ke depannya prospek industri properti akan semakin kondusif. Hal itu menurutnya akan berdampak positif untuk Semen Indonesia juga tentunya.
"Kalau prospek industri properti lebih baik makan Semen Indonesia juga kedepannya pasti mampu memperbaiki kinerja perusahaannya," ujar Nafan.
Dia mengakui, saat ini memang kondisi pasar semen di tanah air saat ini masih cenderung oversupply. Hanya saja menurut dia bukan ada keanehan oversupply itu muncul, sementara pembangunan di Indonesia tengah marak.
Sebab, kata dia, perusahaan semen di Indonesia tak hanya satu Semen Indonesia saja. "Sebenarnya perusahaan semen kan banyak, bukan hanya dari lokal saja namun dari asing juga. Sehingga terjadilah oversupply," ungkap Nafan.
Untuk analisisnya, Nafan mengatakan saham Semen Indonesia (SMGR) secara teknikal pada chart mingguan terlihat pola bullish inverted hammer candle. Dia menjelaskan pola tersebut mengindikasikan adanya potensi technical rebound.
Nafan memprediksi harga saham Semen Indonesia seharusnya bisa saja menyentuh level 10425 dan 11075. "Tapi level itu tidak begitu saja cepat terjadi, ya. Bisa secara bertahap," jelas Nafan.