EKBIS.CO, DEPOK -- Kota Depok merupakan salah satu wilayah paling strategis di Provinsi Jawa Barat. Letak dan posisinya sebagai penyangga Ibukota Jakarta, membuat Depok punya pengaruh kuat terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. Ini merupakan peluang sekaligus tantangan agar Kota Depok mampu menyelaraskan potensi ekonomi yang dimiliki dengan arah tata kelola pemerintahan.
Selain itu, sejak tahun 2008 silam lebih dari separuh penduduk Kota Depok termasuk kelompok usia produktif. Oleh karenanya, tantangan ekonomis dalam jangka pendek adalah menyediakan lapangan kerja dan memperluas kesempatan kerja melalui pengembangan ekonomi lokal yang tepat.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Depok menilai perkembangan ekonomi di wilayahnya cukup pesat namun kurang menyentuh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Perhatian Pemerintah Kota Depok dan stakeholders terkait melalui program pemberdayaan dan pengembangan UMKM belum secara menyeluruh dan berkelanjutan menyentuh seluruh potensi UMKM yang ada. Padahal, pelaku UMKM perlu mendapat perhatian penuh dari semua pihak sehingga perkembangan ekonomi di Kota Depok tidak hanya dinikmati oleh segelintir pengusaha berkantong tebal.
Permasalahan yang dihadapi UMKM sebetulnya bukan saja modal, tapi juga edukasi dan pendampingan sehingga mereka punya kesempatan benjualan dengan nyaman serta tentu menguntungkan. Oleh karenanya, untuk menciptakan kondisi tersebut perlu langkah-langkah konkrit dan berkesinambungan dari pemerintah sebagai wujud keberpihakan terhadap pengembangan UMKM. Salah satunya, mendorong kemitraan usaha strategis antara perusahaan skala besar dengan yang kecil.
Banyak pola kemitraan usaha besar-kecil yang bisa dilakukan, antara lain transfer knowledge, edukasi, dan pendampingan guna meningkatan keahlian sumber daya UMKM sehingga memiliki daya saing yang kuat.
"Jadi, perusahaan besar tidak melulu harus menyediakan lapak atau tempat berjualan bagi UMKM," ujar Ketua KADIN Kota Depok Miftah Sunandar, pada Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Membangun Kemitraan UMKM Depok Pengembang Properti, di Marketing Gallery Cimanggis City, Jl. Raya Bogor, Cimanggis, Depok, Rabu (15/11).
Hal yang sama diungkapkan Project Director Cimanggis City, Sanggam Sitorus. Dia menyebut, salah satu kemitraan yang bisa dilakukan adalah menjadi supplier atau vendor yang menyuplai berbagai kebutuhan perusahaan skala besar.
"Dalam keseharian kami tentu banyak kebutuhan guna menunjang operasional bisnis, seperti pasokan katering saat event-event tertentu. Di sini, terbuka kesempatan bagi UMKM untuk menyuplai kebutuhan katering kami. Jadi, kemitraan yang kita bangun di sini bisa saling mengungtungkan, di mana kami bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan katering, dan di sisi lain UMKM pun bisa terus berkembang karena dapat order,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Sanggam, Cimanggis City nantinya tidak hanya menawarkan hunian bertingkat tetapi juga menyediakan unit-unit ruko dengan harga sangat terjangkau bagi UMKM. "Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap tumbuhkembangnya UMKM di Kota Depok," ucapnya.
Sanggam menjelaskan, Semakin bertambanya kebutuhan hunian dengan harga terjangkau bagi masyarakat sub-urban di tengah keterbatasan lahan pengembangan di pusat kota, menjadi tantangan sekaligus peluang tersendiri bagi developer properti.
Guna menjawab tantangan tersebut, PT Permata Sakti Mandiri membesut proyek properti di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Hunian vertikal yang diberi nama Cimanggis City ini ditawarkan dengan harga terjangkau bagi masyarakat sub-urban, hanya Rp 250 jutaan per unit atau sekitar Rp 11 juta per meter per segi.
Wilayah Cimanggis merupakan kawasan paling dekat dan terjangkau bagi masyarakat sub-urban yang beraktivitas di kota induk seperti Jakarta. Dengan adanya hunian ini diharapkan dapat menopang percepatan wilayah dan mampu berkontribusi pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.
Apartemen Cimanggis City adalah hunian dengan konsep lagoon leisure. Hunian yang tidak hanya mampu memberikan kenyaman bagi penghuninya untuk beristirahat (relaksasi) setelah beraktivitas namun juga mampu sebagai tempat aktualisasi diri bagi keluarga dan hubungan sosial lainnya.
Hunian setinggi 24 lantai ini berdiri di lahan seluas satu hektare dengan luas bangunan sekitar 65 ribu meter persegi. Total unitnya berjumlah 1.600 unit apartemen dan kios dengan dua pilihan tipe, yaitu tipe 21 (studio) dan tipe 36 (dua kamar).
"Cimanggis City hanya memasarkan dua pilihan tipe yang paling banyak dibutuhkan masyarakat sub-urban dengan kelebihan fasilitas dan akses memadai," kata Sanggam melalui siaran persnya.
Selain itu, Cimanggis City juga memberikan kemudahan cara pembayaran di antaranya dengan pembayaran tunai bertahap maupun KPA Bank BTN. Tak hanya itu, untuk transaksi pada November 2017 ini disediakan hadiah langsung annual pass Jungleland.
Ditambahkan Sanggam, pihaknya selama ini terus melakukan berbagai berupaya guna memberikan kepuasan terhadap konsumen. Selain mempersembahkan proyek berkualitas, harga terjangkau, dan pembangunan tepat waktu, juga senantiasa menggelar berbagai event yang melibatkan komunitas masyarakat sehingga memberikan nilai tambah dan pengalaman tak terlupakan. Salah satunya, event Coffee Class bagi penggemar kopi sejati.
Guna memanjakan calon pembeli khususnya para pecinta kopi, kami berencana menggelar acara Coffee Class, di Marketing Gallery Cimanggis City, pada 25-26 November 2017. "Melalui acara ini kami akan mengupas tuntas tentang kopi," pungkas Sanggam.