EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengalokasikan dana sebesar Rp 10 miliar untuk kredit usaha rakyat (KUR) kepada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas. Koperasi tersebut telah ditetapkan sebagai penyalur KUR kedua setelah Kospin Jasa Pekalongan.
"KSP Kopdit Obor Mas ini adalah koperasi kedua yang dipercayakan pemerintah menjadi penyalur KUR dari 209 ribu koperasi yang ada. Ini mutiara kedua dari Maumere," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM Yuana Sutyowati melalui siaran resmi, Senin (20/11).
Koperasi yang terletak di Jalan Kesehatan Nomor 4, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sebelumnya mengajukan rencana penyaluran dana KUR 2017 kepada pemerintah sebesar Rp 100 miliar. Namun, kata Yuana, mengingat sudah menjelang tutup tahun, pihaknya hanya menyetujui Rp 10 miliar dengan rincian Rp 5 miliar untuk sektor usaha mikro dan Rp 5 miliar untuk usaha ritel.
"Kami punya mimpi kopdit-kopdit lain bisa menyusul jadi penyalur KUR, walaupun memang ada proses dan perjuangan yang panjang," kata dia. Syaratnya cukup banyak terutama infrastruktur terkoneksi dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan.
Apabila koperasi menjadi penyalur KUR, maka dana KUR sepenuhnya disiapkan oleh koperasi. Pemerintah memberikan insentif berupa subsidi bunga. Subsidi bunga yang disediakan pemerintah yakni KUR mikro dengan plafon kredit sampai dengan Rp 25 juta, suku bunga 9 persen efektif pertahun. Subsidi bunga 9,5 persen diberikan, termasuk imbal jasa penjaminan.
Sementara untuk KUR ritel dengan plafon kredit di atas Rp 25 juta hingga Rp 500 juta, ditetapkan suku bunga 9 persen efektif per tahun. Subsidi bunga 4,5 persen termasuk imbal jasa penjaminan.
Persetujuan KSP Kopdit Obor Mas bukan tanpa alasan. Koperasi ini telah melalui berbagai tahap penilaian dan evaluasi sebagai calon penyalur KUR oleh Kemenkop UKM. Kinerja KSP Kopdit Obor Mas pada 2016 pun dinilai baik dengan rasio kecukupan modal sebesar 29,35 persen. Sedangkan non performing loan (NPL) sebesar 3,31 persen atau menurun dari 5,31 persen pada 2015. Dalam hal teknologi dan informasi, ia mengatakan, KSP Kopdit Obor Mas sudah melakukan transaksi secara online, sehingga transaksinya dapat diketahui setiap saat.
Ketua KSP Kopdit Obor Mas Gabriel Tongge mengatakan, paling lambat Desember nanti pihaknya sudah bisa menyalurkan KUR kepada 74 ribu lebih anggota yang sebagian besar bergerak pada sektor usaha pertanian, peternakan, perikanan, konstruksi dan jasa. "Kita akan salurkan kepada anggota saja, karena sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berhak mengajukan pinjaman adalah anggota," ungkap Gabriel.
Pada 2018, KSP Kopdit Obor Mas berencana mengajukan alokasi dana KUR kepada Kemenkop dan UKM sebagai kuasa pengguna anggaran sebesar Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar.