Rabu 22 Nov 2017 01:31 WIB

Transaksi Nontunai Dinilai Lebih Praktis

Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi Alat Gesek Nontunai
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Ilustrasi Alat Gesek Nontunai

EKBIS.CO, PURWOKERTO -- Transaksi nontunai lebih praktis bila dibandingkan dengan transaksi tunai. Hal itu diungkapkan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah, Kiky Srirejeki.

"Transaksi nontunai, kelebihannya menurut saya, lebih praktis. Pengguna nontunai tidak perlu membawa sejumlah uang, terutama untuk transaksi dalam jumlah besar," katanya di Purwokerto, Selasa (21/11).

Selain itu, kata dia, transaksi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, terutama dengan bantuan teknologi. "Misalnya dengan aplikasi yang ada di telepon selular. Karena lebih praktis, maka penggunaan transaksi nontunai juga menjadi lebih nyaman, karena transaksi juga dapat dilakukan dengan lebih cepat," katanya.

Keunggulan lainnya, kata dia, transaksi nontunai juga lebih transparan. "Karena setiap transaksi yang dilakukan, sekecil apapun jumlahnya akan tercatat oleh sistem sehingga pengguna mengetahui riwayat transaksi yang dilakukan," katanya.

Meski demikian, kata dia, transaksi nontunai juga memiliki kekurangan. "Misalnya, terkait keterbatasan baik secara jumlah maupun tempat lokasi transaksi. Terbatas secara jumlah karena pengguna hanya bisa menggunakan dana yang tersedia di rekening atau kartu debit atau batas maksimal penggunaan jika kartu kredit, selebihnya pengguna tidak bisa menggunakan," katanya.

Selain itu, tambah dia, keterbatasan terkait tempat bertransaksi. "Karena belum semua tempat bisa menggunakan transaksi non tunai. Misalnya di pasar, bahkan di gerai atau toko tertentu juga kadang masih ada pembatasan, hanya bisa memakai kartu tertentu, selain kartu debit tertentu tidak bisa dan lain sebagainya," katanya.

Selain itu, kata dia, terkait risiko keamanan. "Karena transaksi nontunai mengandalkan sistem dan kecanggihan IT sehingga harus diwaspadai risiko sistem terkena hack," katanya.

Untuk itu, penyedia jasa transaksi nontunai, kata dia, harus bisa menjamin keamanan bagi pengguna transaksi nontunai. "Risiko ini tidak hanya terkait pembobolan uang di rekening pengguna, tetapi juga risiko bocornya data pengguna. Karena semua transaksi terekam oleh sistem, maka keamanan data pengguna juga sangat penting," katanya.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement