EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Jendral Minyak dan Gas, Kementerian ESDM, Ego Syahrial meminta Pertamina menjaga produksi blok blok terminasi yang diberikan pemerintah kepada Pertamina. Ego menjelaskan empat blok khususnya seperti seperti Sanga-Sanga, Tuban, Blok South East Sumatera (SES) dan Ogan Komering Pertamina akan bersedia mengelola blok tersebut. Meskipun begitu, Ego menegaskan bahwa Pemerintah menetapkan beberapa ketentuan.
"Walaupun Pemerintah sudah mengasih Pertamina penugasan, tapi tidak serta merta dengan proposal begitu saja," ujar Ego melalui keterangan tertulisnya, Rabu (22/11)
Blok yang dialih kelola oleh Pertamina harus tetap menjaga jumlah produksi dan biaya cost per barel. "Posisi Pemerintah dalam proses alih kelola ini yang dipegang adalah satu, produksinya tidak boleh turun. Dua, biaya cost per barelnya gak boleh meningkat," kata Ego.
Selain itu, Pemerintah akan tetap mengavalusi dan memberikan kesempatan kepada operator existing. "Kalau mereka bisa menawarkan sesuatu yang sangat spektakular, bisa meyakinkan Pemerintah produksi malah naik. Kita kasih ke existing, tapi kita akan kasih terlebih dahulu kepada Pertamina untuk evaluasi," kata Ego.
Ego mengakui, semua operator existing empat blok tersebut masih berminat melanjutkan pengelolaan blok tadi. Pemerintah juga mempersilahkan apabila dalam perjalanannya, Pertamina bermintra dengan operator existing. "Kalaupun ada proses B to B kepada Pertamina. Ya, silahkan saja tanpa sepengetahuan kita," ujarnya.
Syarat lainnya adalah kewajiban gross split dengan masa kontrak 20 tahun. "Masa kontrak blok tersebut akan diganti mengikuti masa kontrak baru dengan sistem gross split," kata Ego.