EKBIS.CO, SAMARINDA -- Investor asal Negara Mauritius sepanjang Juli-September 2017 (triwulan III) telah menanamkan modalnya di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 155,38 juta dolar AS, setara dengan Rp 2,06 triliun, yang tercatat dalam investasi jenis penanaman modal asing (PMA). Selain Mauritius, masih ada 23 negara lain yang dalam triwulan III turut berinvestasi di berbagai proyek PMA di Kaltim.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah mengatakan dari 24 negara yang telah merealisasikan PMA ke Kaltim yang totalnya 447,68 juta dolar AS atau setara dengan Rp 5,95 triliun di triwulan III-2017, Mauritius menempati posisi tertinggi. Total investasi negeri itu mencapai 34,71 persen meski hanya ada dua proyek yang dikerjakan.
Terdapat dua negara lagi yang juga berinvestasi cukup tinggi ke Kaltim dalam periode ini, yakni Korea Selatan dan Inggris dengan masing-masing berinvestasi 118,54 juta dolar AS dan 81,74 juta dolar.
"Jika dirupiahkan, maka investasi dari Korea Selatan senilai Rp 1,57 triliun untuk mengerjakan 11 proyek. Dari nilai investasi ini, maka Korea Selatan memberikan andil sebesar 26,48 persen dari total investasi PMA yang masuk," kata Diddy, Ahad (26/11).
Kemudian investor dari Inggris menanamkan modalnya ke Kaltim setara dengan Rp 1,08 triliun untuk mengerjakan 15 proyek yang tersebar di beberapa kabupaten/kota, sedangkan andil investasinya sebesar 18,26 persen.
"Dengan adanya tiga negara yang berinvestasi tinggi ini, maka kami perlu lebih gencar meningkatkan promosi kepada negara, termasuk meningkatkan promosi kepada negara lain yang berpotensi," kata Diddy.
Selain tiga negara dengan investasi terbesar tersebut, 21 negara lain yang turut memberikan andil di antaranya British Virgin Island dengan nilai 21,1 juta dolar AS, setara dengan Rp 280,65 miliar (4,71 persen), untuk mengerjakan 14 proyek.
Kemudian andil investasi PMA dari Malaysia untuk mengerjakan 21 proyek dengan nilai 33,27 juta dolar, setara dengan Rp 442,6 miliar atau sebesar 7,43 persen dari total investasi yang berasal dari 24 negara.
Berikutnya adalah investasi PMA dari Singapura yang tercatat 10,59 juta dolar AS atau sama dengan Rp 140,92 miliar. Investasi dari Singapura ini memberikan andil 2,37 persen dari total nilai PMA dengan proyek yang dikerjakan sebanyak 39 unit.