EKBIS.CO, BADUNG -- PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memberlakukan penerbangan ekstra selama tiga hari, 30 November-2 Desember 2017. Ini dalam rangka recovery setelah dua hari penutupan bandara akibat erupsi Gunung Agung.
"Ada 17 penerbangan rute internasional dan delapan penerbangan rute domestik," kata Communication & Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, Kamis (30/11).
Penerbangan rute internasional berasal dari 10 maskapai, yaitu Jetstar, Jetstar Asia, Qantas, China Eastern, KLM Royal Dutch, Virgin Australia, Xiamen, Korean Air, Tiger Air, dan China Southern. Delapan penerbangan tambahan untuk rute domestik berasal dari empat maskapai, yaitu Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Batik Air, dan Citilink.
"Rute internasional mayoritas kota-kota di Australia, sedangkan rute domestik mayoritas dari Surabaya dan Jakarta menuju Denpasar," kata Arie.
Pembukaan kembali Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditandai dengan Notice to Airmen (notam) bernomor A4300/17 tertanggal 29 November 2017. Bandara terbesar di Bali itu kembali beroperasi terhitung pukul 14.28 WITA.
Selama dua hari terakhir penutupan, sebanyak 118.539 penumpang gagal diberangkatkan. Mereka berasal dari 888 jadwal penerbangan yang terdiri dari 397 penerbangan rute internasional dan 491 penerbangan rute domestik.
Sepanjang pukul 00.00-12.00 WITA hari ini, Gunung Agung terpantau mengalami delapan kali gempa vulkanis dangkal berdurasi 6-18 detik, empat kali gempa vulkanik dalam berdurasi 27-32 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh berdurasi 122 detik. Tremor menerus atau mikrotermor terekam dengan amplitudo dua hingga 24 milimeter (mm).
Asap kawah bertekanan sedang teramati bewarna kelabu. Intensitasnya tebal dengan ketinggian dua ribu meter di atas puncak kawah. Angin bertiup lemah ke arah timur - tenggara. Gunung berada dalam status awas atau level empat sejak 27 November lalu.