Rabu 06 Dec 2017 04:12 WIB

Ini Tantangan Penjurian Anugerah Syariah Republika

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Adiwarman Karim
Foto: Republika/Da'an Yahya
Adiwarman Karim

EKBIS.CO, JAKARTA -- Anugerah Syariah Republika yang dilakukan untuk kali pertama pada 2017 dinilai menemukan momentum yang tepat. Digelar di akhir tahun, ASR diharapkan dapat memberi penilaian lebih menyeluruh.

Ketua Dewan Juri ASR 2017 Adiwarman Karim mengatakan, ASR pertama kali ini berbarengan dengan momen pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) di mana ekonomi syariah dibawa ke level nasional sehingga sudut pandangnya menasional. Selain juga ASR berupa melihat posisi Indonesia dari kancah global.

Dilaksanakan di akhir tahun, ASR ingin agar para pemenang memang layak jadi juara karena mempertahankan kinerja yang lebih berkelanjutan menjelang akhir 2017. ''Itu sebabnya, ASR berbeda dari anugerah lain,'' kata Adiwarman.

Selain itu, tokoh syariah yang dipilih juga pada level negara. Yakni tokoh yang dinilai paling berkontribusi membawa ekonomi syariah ke tempat yang lebih baik.

Bagi Adiwarman, tantangan penjurian salah satunya pada beberapa data industri ekonomi syariah belum bisa didapat secara menyeluruh sehingga data harus digali dari berbagai sumber termasuk media untuk dikombinasi dengan data resmi. Menentukan pemenang yang beda nilainya sangat tipis juga jadi kesulitan sendiri.

Maka dimasukkanlah unsur kualitatif yakni dampak apa yang diberikan institusi keuangan syariah terhadap masyarakat. ''Dampak ini yang jadi kekhasan karena dampak ini harus terbukti, bukan hanya ide,'' ucap Adiwarman.

Kepada para praktisi keuangan dan ekonomi syariah, Adiwarman berpesan untuk jangan pernah menyerah. ''Kita akan banyak buat perubahan positif,'' kata Adiwarman.

Cara pandang ekonomi syariah Indonesia berbeda dengan negara lain. Indonesia berbasis nasabah sebelum mengukur aset karena Indonesia membenahi iklusi keuangan lebih dulu. Sehingga insya Allah dalam tiga tahun ke depan, pertumbuhan aset bisa menyusul tumbuh.

Juri ASR lain yang juga ahli fikih --- Oni Sahroni mengatakan, dalam Islam, syariah adalah rahmat bagi semua, termasuk untuk ekonomi. Dalam syariah, sesuatu yang memicu tumbuhnya ekonomi syariah, merupakan hal yang dianjurkan.

''ASR, dalam fikih bisa disebut sebagai sunnah hasanah yang mendorong agar industri keuangan dan ekonomi syariah bergeliat,'' ungkap Oni.

Aspek syariah melalui fatwa DSN dan regulasi tidak bisa dipisahkan dari pertumbuhan lembaga keuangan syariah. Kesesuaian syariah dan petumbuhan adalah bagian ketentuan syariah.

Tentu kesesuaian syariah adalah yang pertama dipastikan karena ini terkait kehalalan dan keberkahan. ''ASR di akhir tahun ini kami harap dapat mendorong industri keuangan dan ekonomi syariah yang halal dan berkah,'' ucap Oni.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement