EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Bagian Barat mengintensifkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk merespons lonjakan konsumsi elpiji 3 kg di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek),
Unit Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat Dian Hapsari Firasati menjelaskan, bersama Pemda terkait saat ini Pertamina MOR III terus berusaha memenuhi kebutuhan elpiji 3 kg dengan menambah pasokan ke agen/pangkalan resmi. Penambahan itu mencapai 60 persen dari penyaluran normal.
"Pada sejumlah wilayah konsumsi elpiji 3 kg meningkat tajam, sehingga stok yang biasanya disalurkan secara normal belum mencukupi. Kami terus berkoordinasi dengan Disperidag untuk memantau sejumlah titik dan mengupayakan ketersediaan pasokan sesuai kebutuhan," ujar Dian, Rabu (6/12).
Untuk memastikan kebutuhan masyarakat yang menjadi sasaran utama elpiji 3 kg terpenuhi, Pertamina MOR III juga telah melaksanakan operasi pasar pada beberapa tempat sejak Senin (4/12). Di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor operasi pasar telah dilaksanakan sejak Senin (4/12) dan akan berlanjut pada Kamis (7/12) sehingga total tambahan penyaluran mencapai 57 persen dari kondisi normal. Demikian juga untuk wilayah Depok, yang sejak Senin (412) sudah menerima operasi pasar, akan dilanjutkan pada Kamis (7/12) hingga total penambahan penyaluran mencapai 47 persen dari normal.
Sementara di wilayah Priangan Timur yang meliputi Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran akan digelontorkan penambahan pasokan hingga 60 persen dengan operasi pasar di 98 titik. Adapun pada, Sabtu (9/12), operasi pasar akan menjangkau wilayah Sukabumi dengan 35 titik sebanyak 26 persen dari kondisi normal.
Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya juga tak luput, penambahan pasokan mencapai 46 persen dari biasanya. Sementara Bandung, Cimahi, Sumedang dan sekitarnya juga mendapat penambahan pasokan hingga 50 persen. Wilayah Tangerang mendapat tambahan penyaluran sebesar 25 persen.
Pertamina, ujarnya, mengapresiasi upaya pemerintah daerah yang terus melakukan pengawasan dan berinisiatif melarang PNS di daerahnya untuk tidak menggunakan gas tabung 3 kg. Upaya ini dinilai sangat berarti untuk mendorong penggunaan elpiji 3 kg lebih tepat sasaran dan memberikan kesempatan kepada warga tidak mampu memperoleh hak-haknya.
Menurutnya, agar elpiji 3 kg subsidi ini lebih tepat sasaran, Pertamina dan Pemerintah Daerah terus menggalakkan sosialisasi agar warga masyarakat yang tergolong mampu beralih menggunakan Brightgas 5,5 kg.
"Elpiji 3 kg subsidi diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu dan usaha mikro sebagaimana pesan yang tertera di tabung, yakni "Hanya untuk Masyarakat Miskin". Sementara bagi mereka yang mampu dapat menggunakan elpiji nonsubsidi, seperti Brightgas 5,5 kg dan 12 kg, " ujar Dian.