Kamis 07 Dec 2017 18:02 WIB

Warga Mampu Diminta tak Pakai Elpiji Melon

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram atau gas melon. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram atau gas melon. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Seiring dengan operasi pasar dan penambahan pasokan yang terus dilakukan, Pertamina berharap pasokan LPG 3 kilogram (kg) mencukupi untuk masyarakat. Namun di sisi lain, masyarakat kalangan mampu juga diharapkan tidak ikut menggunakan LPG 3 kg (elpiji melon).

Menurut Unit Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat Dian Hapsari Firasati, jika masyarakat yang mampu turut menggunakan LPG 3 kg, maka dikhawatirkan LPG 3 kg menjadi tidak tepat sasaran.

Karena LPG 3 kg adalah barang subsidi sehingga penggunaannya ada kuota dari pemerintah.

Sesuai tulisan yang ada pada tabung, LPG 3 kg sesungguhnya hanya untuk masyarakat tidak mampu. "Makanya kami berharap masyarakat yang mampu, apalagi bisnis yang sudah maju, agar tidak menggunakan LPG 3 kg namun beralih ke LPG nonsubsidi," ujar Dian melalui keterangan tertulisnya, Kamis (7/12).

Seperti diketahui, Pertamina telah melakukan operasi pasar sejak Senin (4/12) di sejumlah wilayah (Kota dan Kabupaten Bogor, Depok, Priangan Timur, Kota dan Kabupaten Sukabumi) dan dilanjutkan hingga hari ini. Selain itu penambahan pasokan juga dilakukan di beberapa daerah seperti di DKI Jakarta, Bandung, Cimahi, Sumedang dan Tangerang.

Dian menambahkan, pantauan di sejumlah lokasi hingga Kamis (7/12) sudah terpantau lebih kondusif. Seperti di wilayah Tambora yang sebelumnya ramai diberitakan sulit mendapat LPG 3 kg, saat ini sudah pulih kembali. Hal ini terlihat di Pangkalan di Duri Utara I, Tambora dimana hanya beberapa masyarakat yang menukarkan tabungnya.

Pertamina telah melakukan operasi pasar dan penambahan pasokan secara bervariasi antara 20 persen hingga 60 peresn di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement