EKBIS.CO, JAKARTA -- Untuk yang pertama kalinya, PT Indofood Tbk Divisi Bogasari menggelar Bogasari Expo di Kota Yogyakarta. Selain sebagai apresiasi terhadap pertumbuhan usaha makanan berbasis terigu di Provinsi Yogyakarta, Bogasari juga melihat besarnya potensi dan kreativitas anak-anak muda di Yogyakarta.
Mengangkat tema 'Bogasari Expo Foodpreneur', Bogasari, menurut Vice President Commercial Bogasari, Ivo Ariawan Budiprabawa, menginspirasi secara nyata kepada anak-anak muda atau generasi millenials untuk menjadi pelaku usaha baru di bidang makanan berbasis terigu.
"Lewat berbagai kegiatan di Bogex ini, diharapkan akan lahir new foodpreneur. Dan kami menargetkan 30 ribu pengunjung dalam Bogex 2017 ini,” ucap Ivo dalam keterangannya, Kamis (7/12).
Bogasari Expo 2017 akan berlangsung selama tiga hari di Jogja City Mall, dari Jumat 8 Desember sampai Ahad 10 Desember. Kegiatan berlangsung selama 12 jam dari pukul 9 pagi sampai 9 malam. Lebih jauh Ivo menjelaskan, potensi anak muda untuk menjadi pengusaha di sektor makanan berbasis terigu juga sudah tampak dalam daftar UKM Mitra Bogasari yang tergabung dalam keanggotaan Bogasari Mitra Card (BMC).
“Hampir 3 ribu UKM mitra Bogasari yang menjadi anggota BMC berusia di bawah 35 tahun. Mulai dari UKM bakeri, mie, pastry, pancake, cake, dan jajanan pasar. Dan kalau dilihat dari kategori usia 35-45 tahun hampir mencapai 9 ribu orang,” ucap Ivo.
Keberadaan anak muda yang berusia 35 tahun ke bawah, juga tampak di wilayah Provinsi DIY. Dari sekitar 1.700 UKM Mitra Bogasari di DIY, hampir 20 persen adalah mereka yang berusia 35 tahun ke bawah. Untuk kelompok usia 35-45 tahun kurang lebih 45 persen.
Selain fakta ini, Bogasari juga melihat besarnya kecenderungan generasi millenials untuk berprofesi sebagai entrepreneur.
Kegandrungan dan kemahiran generasi millenials di dunia digital menjadi modal utama untuk menjadi pemain baru di era ekonomi digital.
Di sisi lain, menurut data BPS yang terbaru, jumlah generasi milllenials Indonesia saat ini sudah berada di angka 34 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 80 juta. Inilah yang memperkuat pertimbangan Bogasari dalam menyusun konsep Bogasari Expo kali ini.
Berbagai kegiatan yang digelar lebih menyasar anak-anak muda, dengan konsep One Stop Solution. Pengunjung akan mendapatkan edukasi bagaimana menjadi pengusaha mulai dari belajar mengolah makanan berbasis terigu, baking demo, talkshow, dan masih banyak lagi.
Bukti konsep acara yang menyasar generasi millenials adalah, UKM yang mengisi stan haruslah sudah melakukan marketing secara digital atau menggunakan social media.
Beragam Kompetisi Di Bogasari Expo 2017 juga digelar lomba 'Bogasari Foodpreneur Challenge', yang pesertanya adalah pengusaha start up dengan usia 18-28 tahun. Bogasari Foodpreneur Challenge ini merupakan kompetisi bisnis untuk menunjukkan kemampuan bisnis serta kreativitas anak muda di industri makanan berbasis terigu Bogasari merek Kunci Biru.
“Jadi tema lomba kali ini adalah terigu Kunci Biru. Lomba ini mencakup penyampaian ide melalui proposal bisnis hingga kesempatan merealisasikannya, dalam skala kecil, dengan berjualan di stan Bogasari Expo 2017 selama 3 hari,” papar Ivo.
Lomba lainnya adalah Lomba Fotografi yakni meliput momen selama acara Bogex 2017 dengan menggunakan platform instagram. Ketiga, Lomba Desain Kemasan, yakni lomba mendesain Kemasan Bakpia sehingga dapat membantu para UKM, terutama para UKM Bakpia di Yogyakarta dalam memasarkan produknya dengan tampilan yang lebih menarik dan kekinian sehingga dapat tetap bertahan dan terus berkembang dalam generasi ekonomi yang akan datang. Ada juga Lomba Cipta Kreasi Resep (LCKR) untuk anak-anak SMK, dan masih banyak acara lainnya.
Baking Kegiatan khusus yang pasti ada dalam setiap Bogasari Expo adalah Kelas Baking. Selama tiga hari, Bogasari menyediakan tiga kelas pelatihan semi hands on dengan kapasitas per kelas 12 orang. Setiap hari, masing-masing kelas menyediakan enam resep pelatihan yang dipandu langsung oleh baker ahli dari Bogasari Baking Center (BBC). Total daya tampung seluruh kelas selama 3 hari adalah 648 orang dengan biaya per resep Rp 45 ribu.
Selain kelas pelatihan, selama 3 hari digelar baking demo cara membuat kue kekinian yakni cake-cookies. Acara ini akan diselingi penampilan sejumlah Food Blogger yang akan memberikan informasi mengenai tren makanan berbahan tepung terigu di Yogyakarta. Baking demo yang juga sangat menarik adalah Pastalicious Demo yang akan dibawakan Chef Juna. Bogex 2017 juga akan menghadirkan Chef Yuda Bustara.
“Makanya Bogasari Expo Foodpreneur Jogja 2017 pastinya layak dikunjungi beragam kelompok masyarakat dan usia. Tidak hanya untuk pengusaha, tapi juga calon pengusaha. Tidak hanya untuk orang tua, tapi juga mahasiswa, remaja bahkan anak-anak,” tambah Ivo.
Khusus untuk UKM yang tergabung dalam Bogasari Mitra Card (BMC), akan digelar Bogasari SME Award 2017 sebagai penghargaan terhadap kisah sukses anggota BMC untuk tiga kategori yakni Silver, Gold, dan Platinum. Ada li,a Nominator untuk setiap Kategori Keanggotaan yakni Silver, Gold, dan Platinum. Dengan demikian total ada 15 Nominator dalam Bogasari SME Award 2017 yang berasal dari 15 Kota/Kabupaten, termasuk ada yang dari Yogyakarta yakni UD Valmay, dengan jenis usaha mi instan.
“Adapun kota/kabupaten lainnya adalah Medan, Batam, Lampung, Payakumbuh, Bandung, Jakarta, Bekasi, Sukabumi, Pasuruan, Lumajang, Surakarta, Kediri, Jombang, dan Jember. Semakin beragam asal daerah para Nominator Bogasari SME Award ini, menunjukkan bahwa pertumbuhan usaha para UKM Mitra Bogasari juga semakin meluas dan menyebar ke berbagai daerah,” papar Ivo.
Apreasiasi lain kepada para anggota BMC yang juga akan digelar dalam Bogex 2017 adalah Gelegar Hadiah BMC dengan hadiah utama lima paket umrah atau wisata rohani senilai. Setiap paket umroh ini berlaku untuk dua orang.