EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VII DPRI, Syaikhul Islam Ali mengatakan pembentukan perusahaan induk atau holding BUMN sektor energi juga perlu dipikirkan oleh pemerintah selain holding migas dan holding tambang. Holding energi ini dinilai bisa melibatkan PLN.
Syaikhul meminta pemerintah untuk segera mewujudkan holding BUMN di bidang energi. Menurutnya, holding energi bisa dilakukan dengan menggabungkan Pertamina, PGN, dan PLN sekaligus.
Menurut Syaikhul, perusahaan migas seperti Pertamina, PGN, dan PLN ke depan memiliki tantangan pasar internasional dan dibutuhkan kekuatan modal dan kerja yang cukup untuk bisa bersaing.
"Kalau bisa selanjutnya adalah holding BUMN energi, Pertamina, PGN dan PLN harus dibuat holding juga. Kalau cuma Holding Migas, Pertamina dan PGN yang digabung bisa kontraproduktif. PLN harus gabung, karena di lapangan kepentingan tiga BUMN ini saling terkait. Tidak bisa salah satu ditinggal," ujar Syaikhul dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/12).
Apalagi, ujarnya Komisi VII DPR, saat ini sedang merivisi RUU Minyak dan Gas (Migas) di mana persoalan Holding Energi telah menjadi isu yang serius. Dalam pembahasan RUU Migas wacana holding BUMN energi menjadi persoalan serius. "Kita sih berharap nantinya holding yang dilakukan Kementerian BUMN tidak berseberangan dengan Undang-undang Migas yang baru," ujar Syaikhul.
Saat ini pemerintah sedang mengebut membuat payung hukum yang akan menjadi pedoman kerja holding Migas. Sejalan dengan penyelesaian payung hukum tersebut, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berencana untuk mengakuisisi anak usaha PT Pertamina, yaitu Pertagas untuk bisa melebur menjadi entitas PGN.
"Kami berkeyakinan pembentukan holding BUMN dalam upaya melakukan konsolidasi pengelolaan gas bumi akan memberikan banyak manfaat bagi negara dan masyarakat banyak," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama melalui keterangan tertulisnya, Rabu (6/12).
Kementerian BUMN memiliki rencana untuk membentuk holding BUMN energi. Saat ini, selain PT PGN, BUMN energi yang ada di Indonesia adalah PT Pertamina (Persero). Rencananya, Kementerian BUMN memproyeksikan PT Pertamina sebagai induk holding migas.