EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memimpin delegasi Indoneia untuk bertemu dengan Hyundai, perusahaan asal Korea Selatan. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak melihat banyak kerja sama yang bisa dikembangkan.
Luhut mengatakan Hyundai merupakan penyuplai dan pembangun sarana perkeretaapian di 36 negara, termasuk di Vancouver, Kanada dan Boston, Amerika Serikat. Hal ini, menurut dia, merupakan kesempatan yang baik sehingga bisa dibangun kerja sama dengan Indonesia.
"Mereka mengatakan siap untuk melakukan transfer teknologi dalam proses pembangunan proyek ini. Karena ini sudah mereka lakukan di banyak negara, seperti di Turki. Menurut Hyundai, mereka sudah mendirikan pabrik di Turki untuk mengakomodasi kebutuhan kereta di sana," ujar Luhut saat mengunjungi unit pabrik pembuatan kereta Hyundai, Busan, Korsel, seperti tertuang dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (21/12).
PT INKA yang diwakili Executive Vice President untuk Overseas Marketing, Bambang Kushendarto menyambut baik hal ini. Sebab, dia melihat ada teknologi Hyundai yang belum pernah dibuat PT INKA. Menurut Bambang dari apa yang dilihatnya, produk Hyundai kompatibel untuk Indonesia.
Kepada Kim, Luhut menanyakan apakah perusahaannya sanggup jika harus menyelesaikan pembangunan light rail transit (LRT) dalam waktu 15 bulan sampai 16 bulan. Kim mengatakan yang paling mungkin dilakukan adalah 30 persen proses pembangunan pertama dilakukan di Busan dan sisanya dilakukan di Indonesia.
Kim menambahkan perusahaannya tidak hanya membuat produk untuk LRT, tetapi juga kereta cepat. Luhut berharap harga yang ditawarkan juga bisa sesuai dengan anggaran yang ada. "Dari segi harga, kami sangat kompetitif," jawab Kim.