Kamis 21 Dec 2017 15:57 WIB

Benih Kangkung Indonesia Banjiri Pasar Jepang

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: EH Ismail
Dirjen Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono, didampingi Managing Director PT East West Indonesia (Ewindo), Glenn Pardede, melepas 50 ton benih padi yang diekspor ke Jepang, Myanmar, dan Thailand, di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (21/12).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Dirjen Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono, didampingi Managing Director PT East West Indonesia (Ewindo), Glenn Pardede, melepas 50 ton benih padi yang diekspor ke Jepang, Myanmar, dan Thailand, di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (21/12).

EKBIS.CO, PURWAKARTA -- Sebanyak 710 ton benih kangkung asal Indonesia mampu menembus pasar ekspor Jepang. Benih kangkung tersebut merupakan produksi PT East West Indonesia (Ewindo). Ekspor kangkung ini merupakan yang terbesar dalam sejarah hortikultura tanah air.

 

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Spudnik Sujono, mengatakan, selama 2017, ekspor hortikultura Indonesia meningkat. Bahkan, 85 persen dari kegiatan ekspor-impor tanah air didominasi oleh ekspor hasil holtikuruta. Sedangkan 15 persennya adalah impor. Salah satunya, seperti ekspor bawang merah yang mencapai 10.500 ton selama tahun ini.

"Sangat membanggakan, ekspor kita didominasi dari sektor holtikultura," ujar Spudnik, kepada Republika.co.id, di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (21/12).

Apalagi, saat ini salah satu produsen benih hortikultura mampu menembus pasar ekspor dengan menjual benih kangkung. Benih kangkung dari dalam negeri akan dikirim ke Jepang, Myanmar, dan Thailand.

Tak hanya itu, Spudnik melanjutkan, benih kangkung asal Indonesia tidak hanya disemai untuk dijadikan tanaman. Masyarakat Jepang juga mengkonsumsi kecambah dari biji kangkung tersebut. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat Jepang akan benih kangkung Indonesia cukup tinggi.

"Pada umumnya, mengkonsumsi kangkung itu bagian daun dan batang. Tetapi, kami dapat laporan di Jepang berbeda. Mereka semai benihnya, ketika jadi kecambah lalu dikonsumsi," ujarnya.

Managing Director Ewindo, Glenn Pardede, mengatakan, ada 150 jenis benih yang diproduksi perusahaannya. Benih yang paling populer untuk di ekspor, di antaranya kacang panjang, paria, labu, dan mentimun. "Ekspor tahun ini tertinggi. Yakni, untuk kangkung saja sampai 710 ton," ujarnya.

Padahal, kata dia, tahun-tahun sebelumnya permintaan benihnya tak seberapa. Pada 2016, untuk ekspor sekitar 200 ton. Pada 2015, hanya mencapai 100 ton. Kondisi saat ini jelas sangat menggembirakan. Dengan begitu, pasar luar negeri sudah percaya akan benih yang dihasilkan Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement