Ahad 07 Jan 2018 08:13 WIB

Billabong Diakuisisi Pemilik Quicksilver

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Logo Billabong
Foto: twitter
Logo Billabong

EKBIS.CO, CANBERRA -- Merek pakaian selancar asal Australia, Billabong, dijual pemiliknya dengan harga 155 juta dolar AS. Perusahaan ini diakuisisi rival mereka, Quicksilver.

Penjualan ini memberi napas baru bagi Billabong yang memang tengah dalam masalah. Perusahaan ini hanya mencetak satu kali laba dalam lima tahun terakhir, demikian dilansir BBC pekan ini.

Perusahaan yang berbasis di Queensland, Australia itu merugi 58 juta dolar AS pada 2017. Kerugian itu tiga kali lipat dari kerugian pada 2016.

Billabong menjual pakaian dan pernak-pernik selancar. Perusahaan ini juga kerap jadi sponsor utama berbagai kompetisi selancar internasional.

Quicksilver yang kini berganti nama menjadi Boardriders tetap menjual produk-produk olah raga selancar di bawah nama lama mereka. Perusahaan ini dimiliki perusahaan manajemen aset privat yang berbasis di AS, Oaktree Capital Management yang sebenarnya juga sudah menjadi investor di Billabong.

Boardriders menyampaikan, kedua perusahaan yang juga menjual perlengkapan olah raga ski dan skateboard ini secara gabungan memiliki 630 toko di 28 negara.

Didirikan di Gold Coast pada 1973, Billabong mulai tercatat di Bursa Efek Australia pada 2000. Pada 2012, Billabong menolak tawaran akusisi yang nilainya empat kali lebih besar dibanding nilai akusisi mereka saat ini.

Pada 2013, Billabong harus bersusah payah mempertahankan bisnis dengan menghapus buku beberapa merek mereka hingga mendevaluasi nilai merek mereka hingga nol.

CEO Billabong Neil Fiske mengatakan, merek-merek Billabong terbilang kuat untuk produk-produk yang otentik dan bernuansa budaya. Ia yakin, kualitas itu tidak mudah dijaga namun akan ada hal baru yang bisa Billabong tampilkan.

''Di bawah organisasi baru dengan skala dan keamanan keuangan yang lebih baik akan mendukung dan membangun Billabong memasuki era pasar ritel yang dinamis saat ini,'' kata Fiske.

Quicksilver didirikan di Australia pada 1969. Perusahaan ini kemudian pindah ke AS dan mulai tercatat di bursa di sana pada 1986. Setelah dinyatakan pailit pada 2015, Quicksilver direstrukturisasi dan dijadikan perusahaan publik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement