EKBIS.CO, JENEWA -- Kanada melayangkan daftar keluhan terdahap Amerika Serikat (AS) ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Washington menyebut sengketa dengan negara tetangga mereka di utara akan merugikan Kanada dan menguntungkan Cina.
Salah satu keluhan Kanada adalah anti dumping dan anti subsidi yang diterapkan AS. Juga hambatan bisnis karena kekhawatiran mitra bisnis Kanada seperti Cina, India, Brasil, serta Uni Eropa.
Dalam pernyataannya, Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer menyampaikan, permintaan Kanada berkonsultasi dengan WTO merupakan serang cacat terhadap sistem perdagangan AS. ''Kalaupun Kanada sukses, negara lain yang untung,'' kata Lighthizer seperti dikutip Reuters, Kamis (11/1).
Saat ini, lebih dari separuh ekspor Kanada menyasar pasar AS. Lighthizer mengatakan, saat barang impor Cina membanjiri pasar, Kanada akan merasakan dampaknya, termasuk ekspor baja dan produk alumunium yang nilainya mencapai sembilan miliar dolar AS serta produk kayu yang nilainya lebih dari 2,5 miliar dolar AS.
Keluhan yang dimuat dalam 32 halaman itu juga menyebut soal aturan perdagangan AS, perlakuan ekspor hingga berbedanya pendapat enam anggota Komisi Perdagangan Internasional AS.
Menteri Luar Negeri Kanada, Chrystia Freeland menyatakan, keluhan ini adalah respons Kanada terhadap kebijakan tidak adil dan tak terukur dari AS terhadap industri kayu dan hasil hutan Kanada. Padahal, pihak Kanada sudah mengajak untuk bernegosiasi.
Kanada menilai AS telah melanggar sejumlah aturan WTO. Anti dumping dan tarif impor merupakan salah satu senjata AS dalam perdagangan untuk mempertahankan kepentingannya.
Bagi AS yang saat ini memegang prinsip perdagangan America First, kebijakan semacam itu akan makin penting lagi perannya. Sesuai aturan WTO, AS punya waktu 60 hari untuk menyelesaikan keluhan ini. WTO sendiri mengizinkan adanya penerapan tarif namun dengan syarat yang ketat.
Kebijakan anti dumping dan hambatan impor ini tidak cuma AS lakukan pada Kanada. AS pernah mengancamkan hal serupa kepada Cina dan memicu kemarahan Beijing.
Selain itu, AS juga memaksa Kanada dan Meksiko melanjutkan kerja sama perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA). Belum lagi sengket antara Boeing Co AS dengan Bombardier Inc Kanada dimana Bombarider berpotensi terkena bea 300 persen atas penjualan pesawat CSeries.