EKBIS.CO, JAKARTA -- Penjualan kendaraan roda dua secara total mengalami penurunan pada 2017 di Indonesia. Penjualan tersebut juga tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
AISI yang memiliki anggota APM seperti Astra Honda Motor, Kawasaki Motor Indonesia, Suzuki Indomobil Motor, TVS Motor Company Indonesia, dan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing menargetkan penjualan sepeda motor mencapai 5,9 juta unit pada 2017.
"Sales 2017 mencapai 5,886 juta, agak di bawah target sedikit 5,9 juta," kata Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI, Rabu (10/1).
Berkurangnya total penjualan dari 2017 disebutkan terjadi karena beberapa hal, termasuk salah satunya adalah kenaikan tarif listrik. Kemudian biaya jasa STNK dan BPKB yang harganya naik di atas 120 persen, panen yang bergeser, dan perubahan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut mempengaruhi penjualan kendaraan roda dua ini.
Penurunan penjualan kendaraan bermotor berpengaruh khususnya di semester satu 2017 dengan capaian 2,7 juta unit. Sementara di semester dua terdapat peningkatan hingga 3,2 juta unit.
Segmen yang paling mendominasi pada 2017 yakni matic, karena kemudahan yang ditawarkan dalam berkendara. Sedangkan untuk pangsa pasar terbesar dari penjualan sepeda motor yakni dari Honda sebanyak 75 persen. Kemudian Yamaha berada di posisi kedua dengan market share sebesar 22 persen.
Sebelumnya puncak penjualan sepeda motor terjadi pada 2011 lalu, menembus hingga delapan juta unit. Namun, kemudian terus mengalami penurunan, 2014 sebanyak 7,9 juta unit, diikuti 2015 sebanyak 6,5 juta unit, dan 2016 sebanyak 5,9 juta unit.