Kamis 11 Jan 2018 16:20 WIB

Petani Sleman Awali Tahun dengan Panen Padi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Budi Raharjo
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian kembali melakukan panen padi di Kabupaten Sleman.  Kali ini, panen padi dilakukan di Dusun Majasem, Desa Madureja, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY. Kamis (11/1).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian kembali melakukan panen padi di Kabupaten Sleman. Kali ini, panen padi dilakukan di Dusun Majasem, Desa Madureja, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY. Kamis (11/1).

EKBIS.CO, SLEMAN -- Kegiatan panen petani di DI Yogyakarta terus berlanjut malah dengan semakin luasnya hamparan sawah yang dipanen. Sesuai prediksi, puncak panen raya akan terjadi pada Januari-Februari.

Mengawali 2018, kegiatan panen di DI Yogyakarta membuka optimistis kalau produksi padi sebagai penyangga utama produksi padi di Indonesia aman. Pada Januari, alokasi panen untuk DIY capai 31.712 hektare, dengan alokasi panen di Kabupaten Sleman seluas 2.604 hektare.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) Kementan, Momon Rusmono melaporkan untuk panen Kecamatan Prambanan luasnya mencapai 29 hektare. Dan, untuk Desa Madureja seluas 15 hektare.

"Produktivitas 9,4 ton untuk Desember 2017, 247 hektare untuk Januari 2018," kata Momon usai melakukan panen padi di Desa Madurejo, Kamis (11/1).

Untuk itu, ia menekankan jika produksi padi yang ada mampu menyediakan beras untuk penuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Sehingga, lanjut Momon, pasokan beras bisa diperkirakan cukup, sekaligus akan membuat harga beras yang beredar relatif stabil. "Fenomena kekurangan pasokan beras yang biasanya terjadi di bulan Januari dan Februari tidak akan terjadi," ujar Momon.

Ia menilai, terjaminnya produksi padi disebabkan usaha untuk terus menjamin meningkatkan produksi padi. Dampak paceklik diantisipasi pemberian bantuan seperti pompa air, traktor dan benih berkualias, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lain-lain.

Pendampingan dan terjun ke lapangan dilakukan sebagai langkah memantau perkembangan tanaman. Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah memberikan bimbingan dan pengawalan serta usaha peningkatan produksi dan peroduktifitas padi. "Jadi proses produksi berjalan lancar," kata Momon.

Berdasarkan data dari Kementan, luas tanam padi secara nasional pada Juli - September 2017 mencapai 1,0 - 1,1 juta hektare per bulan. Menurut Momon, itu berarti ada kenaikan sebanyak dua kali lipat dari tahun sebelum ada program Upsus hanya 500 ribu hektare per bulan.

Kepala Kelompok Tani Tanirejo, Lipur Dwianggono mengatakan, panen kali ini dilakukan kepada tiga tempat dengan total lahan setidaknya 21 hektare. Untuk satu kelompok tani memiliki rencananya akan memanen sekitar 15 hektare, dan pagi yang dipanen berjenis varietas PP. "Untuk hasil ubin sekitar 59 kilo atau 9,4 ton," ujar Lipur.

Total panen padi pada Desember 2017 sendiri mencapai 1,1 juta hektare dengan hasil mencapai enam juta ton GKG atau tiga juta ton beras. Produksi ini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi beras nasional sekitar 2,6 juta ton dan berarti akan ada surplus 0,4 juta ton.

Peningkatan luas tanam musim kering Juli sampai September naik dua kali lipat yang merupakan solusi permanen dari dampak Program Upsus Mentan Andi Amran Sulaiman. Rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang diselesaikan 3,4 juta hektare atau 113 persen.

Ada pula pembangunan 2.278 unit dam parit atau embung, perluasan lahan 1,08 juta hektare, pengembangan lahan rawa 367 ribu hektare, mekanisasi berbantuan alsintan traktor, pompa, rice transplanter, combine harvester 284.436 unit yang naik 2.175 persen dari 2014.

Selain itu, ada bantuan benih 12,1 juta hektare, pupuk bersubsidi 27,64 juta ton serta asuransi usaha tani padi 1,2 juta hektar.PPSDMP) Kementan, Momon Rusmon menegaskan, itu merupakan langkah-langkah penegas kalau kita tidak memerlukan impor beras.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement