EKBIS.CO, INDRAMAYU -- Keputusan pemerintah untuk tetap mengimpor beras membuat petani di Kabupaten Indramayu, kecewa. Mereka meminta, beras impor tak masuk ke daerah mereka yang merupakan lumbung padi nasional.
"Kami tetap menolak impor beras," tegas Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, kepada Republika, Rabu (17/1).
Namun, penolakan para petani terhadap impor beras tak membuat pemerintah mengurungkan keputusannya. Impor beras tetap dilakukan.
Sutatang meminta, beras impor tak sampai masuk ke Kabupaten Indramayu. Pasalnya, keberadaan beras impor akan membuat harga gabah petani menjadi anjlok. Apalagi, pada Februari mendatang, sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu mulai memasuki masa panen.
"(Beras impor) untukdaerah/provinsi yang tidak surplus berasnya atau wilayah yang kena bencana alam saja," tutur Sutatang.
Terpisah, Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Asep Buhori, saat dikonfirmasi, memastikan, beras impor tidak akan masuk ke Kabupaten Indramayu. Karena itu, dia meminta agar petani di Kabupaten Indramayu tak khawatir.
"Beras impor tidak masuk ke daerah produksi padi," terang Asep, saat ditemui di sela pelaksanaan operasi pasar di Pasar Baru Indramayu, Rabu (17/1).
Sementara itu, salah seorang pedagang beras di Pasar Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Andra, menilai, keputusan pemerintah untuk impor beras tidak akan mampu menurunkan harga beras di pasaran. Pasalnya, kualitas beras impor kurang bagus dibandingkan beras lokal.
"Kenaikan harga beras lokal hanyaakan turun saat memasuki musim panen mendatang," tandas Andra.