Jumat 19 Jan 2018 20:53 WIB

Ratusan Kendaraan di Batam Sudah Gunakan BBG

Bertambahnya jumlah kendaraan yang beralih ke BBG meningkatkan realisasi penjualan BBG, bahkan mencapai 297 persen dari target.

Red: Dwi Murdaningsih
Petugas PT PGN mengisi bahan bakar gas (BBG) angkutan kota di SPBG Jl Moh A Salmun, Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/9).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas PT PGN mengisi bahan bakar gas (BBG) angkutan kota di SPBG Jl Moh A Salmun, Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/9).

EKBIS.CO, BATAM -- Sebanyak 311 kendaraan di Kota Batam, Kepulauan Riau, sudah beralih menggunakan bahan bakar gas berdasarkan catatan Perseroan Terbatas Perusahaan Gas Negara (PGN). Area Head PGN Batam, Amin Hidayatmenyatakan kendaraan itu antara lain milik Pemkot Batam dan taksi.

"Jumlah kendaraan yang sudah terpasang konverter kit sebanyak 311 unit," kata Amin.

Bertambahnya jumlah kendaraan yang beralih ke BBG meningkatkan realisasi penjualan BBG, bahkan mencapai 297 persen dari target. Amin mengatakan penjualan BBG tahun 2017 sebesar 200.711,129 liter setara premium (LSP) atau 191.153,456 meter kubik.

PGN Target Pasang 29 Ribu Sambungan Jargas di Tarakan

Sementara itu, PGN menarget penyaluran BBG sebanyak 30 ribu meter kubik per bulan, atau 360 ribu meter kubik sepanjang tahun 2018. Untuk mencapai target itu, PGN berupaya memperbanyak kendaraan yang memakai BBG dan mengembangkan pasar untuk pemanfaatan compressed natural gas (CNG) di wilayah Batam dan Kepulauan Riau.

"Penambahan konverter kit belum dapat informasi terkini dari pusat, apakah akan ada atau tidaknya. Tapi kita ada program baru untuk menarik minat masyarakat memakai BBG," ujarnya.

Masyarakat bisa meminjam konverter kit dengan sistem kontrak selama dua tahun. "Ada minimum kontrak yang harus dipenuhi, yaitu selama sebulan konsumsi BBG sekitar 200 LSP," kata dia.

Dan bila pelanggan ingin melanjutkan penyewaan setelah 2 tahun, maka harus membayar jaminan pembayaran. Tapi jika ingin berhenti, maka konverter kit dikembalikan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement